Pelajar Cilegon Dianjurkan Nonton Film Dilan, Aktivis PII Sebut Pendidikan Jadi Proyek
CILEGON – Aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, Baehaki, menyampaikan kritik terhadap surat edaran yang menganjurkan para pelajar untuk menonton film “Dilan 1983”.
Menurutnya, edukasi yang terkandung dalam film tersebut tidak memberikan nilai positif dan malah berpotensi mendorong perilaku cinta-cintaan di kalangan remaja.
“Anjuran untuk menonton film Dilan ini sepertinya hanya akan mengajak anak-anak pelajar terlibat dalam hubungan yang tidak sehat di usia dini. Kita sudah melihat banyak kasus di masyarakat, di mana perilaku bercinta di usia remaja menjadi semakin marak, dan ini berkontribusi pada pergaulan bebas,” ujar Baehaki, Senin, (19/8/2024).
Lebih lanjut, Baehaki mengungkapkan kecurigaannya bahwa anjuran menonton film ini merupakan proyek yang tidak lebih dari sekadar kepentingan segelintir oknum pemerintah.
Ia menekankan bahwa dampak negatif yang mungkin ditimbulkan jauh lebih besar dibandingkan manfaat yang diharapkan.
“Kasus-kasus seperti kehamilan di luar nikah dan perilaku tawuran di kalangan pelajar semakin meningkat. Ini adalah sinyal bahwa kita perlu berhati-hati dalam memberikan edukasi kepada generasi muda. Saya berharap pemerintah dapat lebih bijak dan etis dalam hal ini,” tegasnya.
Baehaki menekankan pentingnya memberikan edukasi yang baik kepada pelajar, agar mereka tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang merugikan.
“Kritikan ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi semua pihak terkait, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (*/Nandi)