Pembangunan Pabrik BBJP di TPSA Bagendung Molor, Ini Kata DLH Cilegon
CILEGON – Mundurnya waktu proses pembangunan pabrik pengolahan sampah di TPSA Bagendung menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) dan Refuse-derived Fuel (RDF) dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap timeline yang sudah direncanakan.
Ditemui di kantornya, Jum’at 28 Juni 2024 Muhriji selaku Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon menyampaikan bahwa keterlambatan yang terjadi lebih karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Kementerian PUPR selaku pengguna Anggaran.
“Terakhir saya ketemu kemarin (Kamis, 27 Juni 2024) dengan direktur sanitasi di Jakarta, beliau menyampaikan ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Keputusannya ada di Pak Menteri PUPR, sebenarnya sudah clear. Mudah mudahan di bulan Agustus sudah mulai pembangunan.” jelas Muhriji.
Lebih lanjut, Muhriji juga mengatakan untuk rencana pembangunannya yang dimulai dari perancangan, pembangunan dan pendampingan pembangunan pabrik pengolahan sampah itu memakan waktu kurang lebih 18 – 20 bulan. Sehingga pada tahun 2026 akan secara penuh dikelola oleh Pemkot Cilegon.
“Tahun ini berkontrak dilanjut pembangunan sampai dengan tahun depan diperkirakan kontruksi selesai, setelah pembangunan selesai dilanjutkan pendampingan dari PUPR, jadi setelah semuanya selesai baru serah terimanya dilakukan setelah pendampingan.” tambahnya
Lebih lanjut, Muhriji juga menerangkan bahwa sampai pembangunan pabrik pengolahan sampah itu selesai, DLH juga sudah mengumpulkan industri industri di Kota Cilegon yanng memakai bahan bakar batubara agar hasil pengolahan sampah dapat diserap juga oleh industri lainnya.
“Karena hasil olahan pabrik sampah ini bukan hanya BBJP saja, tapi juga RDF maka kami juga berdiskusi dengan pihak Industri di kota Cilegon itu memakai RDF seperti apa sih, pengelolaan sampah kita itu karakternya seperti apa, itu nanti teman-teman dari jepang yang akan bantu. Jadi dari hasil pengelolaan sampah itu disesuaikan dengan kebutuhan industri yang memakai pembangkit batubara,” tutup Muhriji.
Sebelumnya diketahui beberapa waktu yang lalu, perwakilan dari Nishihara Shoji Holding Co.Ltd. dan perwakilan dari Kota Kitakyushu, Jepang mengunjungi Wali Kota Cilegon membahas tindak lanjut kerja sama terkait pengelolaan sampah. (*/Ika)