Pemerintah Dinilai Lambat Umumkan Hasil Swab 7 PDP di Cilegon yang Meninggal
CILEGON – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Kota Cilegon Tatang Tarmizi, mempertanyakan terkait lambatnya informasi yang valid dan kejelasan soal status Covid-19 yang dialami oleh sejumlah korban meninggal.
Dikatakannya, hasil Swab dengan Polymerasi Chain Reaction (PCR) dari tujuh pasien PDP asal Kota Cilegon yang meninggal dunia hingga kini belum jelas. Sampai hari ini Rabu (15 April 2020) Pemkot Cilegon belum menyatakan secara resmi status ke 7 orang PDP tersebut, apakah terinfeksi virus Corona atau tidak.
“Sampai sejauh ini kita masyarakat Cilegon belum mendengar secara resmi pernyataan Pemerintah Daerah atas status pasien PDP yang telah meninggal itu, bagaimana hasilnya, terinfeksi atau tidaknya? Jadi Pemerintah harus umumkan itu jika sudah ada hasilnya,” ujar pria yang akrab disapa Itang ini kepada wartawan, Rabu (15/4).
Menurut Itang, jika memang hasil uji lab yang dilakukan sampai saat ini belum keluar, Dinas Kesehatan harus terus mengawal dan mendorong kecepatan informasi soal hasil lab tersebut.
Ditegaskan Itang, informasi soal status Covid-19 itu sangat penting sebagai acuan masyarakat untuk dapat meningkatkan kewaspadaan bagi diri dan keluarganya. Bahkan informasi itu dapat dijadikan sebagai langkah proteksi pemerintah untuk melindungi warga.
“Hasil Swab itu sedang ditunggu oleh masyarakat Kota Cilegon, selama ini yang terdengar Rapid Test negatif akan tetapi hasil Swab kan belum? Jadi pemerintah harus mendorong itu sehingga tidak terkesan ada yang ditutupi,” tambahnya.
Meski begitu, Itang berharap semua PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang telah meninggal dunia statusnya negatif. Sehingga bisa memberikan ketenangan untuk masyarakat. Jika sebaliknya ternyata berstatus positif Covid-19, dengan lambatnya informasi soal hasil uji lab swab tersebut, tentunya membahayakan bagi masyarakat Kota Cilegon kedepannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dr Arriadna mengatakan, bahwa hasil Swab para PDP di Cilegon belum bisa didapat secara keseluruhan, dan baru satu orang PDP yang sudah diketahui dengan hasil negatif.
“Dari 7 PDP baru ada 1 hasilnya, hasilnya negatif, yang lain masih menunggu,” kata dr Arriadna singkat. (*/Red)