Pemkab Lebak Diminta Bantu Solusi Permodalan Bagi Pengusaha Lokal

Sankyu

LEBAK – Kebaradaan pabrik semen Merah Putih yang berlokasi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ternyata hanya sedikit melibatkan pengusaha-pengusaha lokal.

Meski banyak peluang usaha yang bisa digarap oleh pengusaha lokal, namun PT Cemindo Gemilang (CG) selaku produsen semen merk Merah Putih ini memberi ruang yang sangat sempit. Akibatnya para pengusaha lokal khususnya dari Lebak, tidak bisa ikut berperan serta dengan keberadaan pabrik semen tersebut.

Hal ini setidaknya dikatakan oleh seorang pengusaha muda Lebak, yakni Raksa A. Sagara, saat berbincang santai dengan Fakta Banten, Kamis (28/9/2017) sore.

Raksa A. Sagara mengaku, keterbatasan finansial bagi pengusaha lokal jadi satu alasan tidak mampunya pengusaha lokal menjemput peluang-peluang usaha.

“Memang ada peluang yang diberikan pihak perusahaan, namun tetap pengusaha lokal masih kesulitan, misalnya, perusahaan suplayer, mereka mengeluhkan soal sistem pembayaran yang sangat lama, kisaran dari mulai 3 bulan hingga 6 bulanan,” ucap Raksa.

Sekda ramadhan

Menurut Raksa, sistem pembayaran seperti itu dapat membuat para pengusaha lokal tidak bisa bersaing secara sehat, sehingga dengan tidak terlibatnya pengusaha-pengusaha lokal di pabrik semen tersebut,.maka tidak berdampak bagi peningkatan ekonomi daerah.

“Kebijakan dan sistem pembayaran seperti itu membuat pengusaha lokal bingung dan mundur secara teratur, bahkan tidak bisa melangkah untuk ikut serta usaha dipabrik semen tersebut, alasannya, tidak lain dan tidak bukan karena keterbatasan modalnya,” ungkapnya.

Raksa pun menambahkan, perlu adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lebak maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, sehingga pengusaha lokal dapat terbantu dengan adanya kebijakan yang adil.

“Disini sangatlah dibutuhkan kemauan politik Pemerintah Daerah untuk dapat membantu para pengusaha lokal, sebab, tanpa adanya dukungan dari pemerintah para pengusaha lokal hanya gigit jari,” imbuhnya (*/Sandi).

Honda