CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon akan segera mengupayakan kestabilan keuangan daerah dalam menghadapi permasalahan defisit yang terjadi di tahun 2025 mendatang.
Pemkot Cilegon berkomitmen menstabilkan kondisi keuangan daerah yang saat ini terdampak defisit, sehingga menyebabkan kas daerah kosong.Pemerintah juga akan mengevaluasi permasalahan ini agar tidak terulang di masa mendatang.
Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, menyampaikan bahwa pendapatan daerah saat ini mencapai 80%, sementara belanja daerah berada di angka 82,60%.
Defisit ini terjadi karena adanya sejumlah pembangunan prioritas yang telah dilaksanakan, termasuk pembangunan RSUD Kota Cilegon yang menjadi fokus utama.
“Pendapatan kita mencapai 80% dan belanja kita di 82,60%. Kenapa? Karena ada beberapa hal yang sudah kita laksanakan, terutama kegiatan yang bersifat esensial dan prioritas, seperti pembangunan RSUD,” ujar Maman pada Senin, (6/1/2025).
Ia juga mengakui bahwa keuangan daerah sedang menghadapi masalah, namun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terus berupaya menyelesaikannya dengan mengutamakan penggunaan anggaran untuk kebutuhan yang mendesak.
“Saya kira teman-teman sudah mengupayakan pelaksanaan esensial sesuai prioritas. Mana yang penting, mana yang tidak terlalu penting,” jelasnya.
Lebih lanjut, Maman mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun anggaran 2024, kondisi keuangan daerah dari segi pendapatan menurun drastis.
“Namun, sampai dengan akhir Desember, Pemerintah Kota Cilegon masih menghadapi kendala tersebut,” katanya.
Maman juga menambahkan bahwa Pemkot Cilegon berkewajiban menyelesaikan permasalahan keuangan ini.
Pemerintah telah mengadakan rapat koordinasi dengan pihak ketiga yang turut dihadiri oleh para kepala OPD.
“Pemerintah Kota Cilegon menunjukkan tanggung jawab penuh untuk menyelesaikan masalah ini, meskipun di luar kemampuan yang ada,” tutupnya. (*/Ika)
