Pengguna JLS Cilegon Keluhkan Tumpukan Material Tanah dari Tambang Pasir
CILEGON – Aktivitas tambang pasir di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon, selain merusak lingkungan hidup dan infrastruktur jalan, warga yqng melintas di JLS juga mengeluhkan banyaknya material tanah yang berceceran dari mobil truk pengangkut pasir dari lokasi tambang.
Seperti yang dikeluhkan Samsul, warga Citangkil yang merasa tidak nyaman saat melintasi JLS. Menurutnya, tumpukan tanah tersebut bisa membahayakan pengguna jalan.
“Sudah banyak jalan di Lingkar yang rusak dan truk-truk besar yang sering menyebabkan kecelakaan pada pengguna motor sampai jatuh korban jiwa. Ini malah ditambahin lagi, itu di Temugiring banyak tumpukan tanah kan bisa bahaya khususnya bagi sepeda motor,” keluhnya, kepada faktabanten.co.id Selasa (24/4/2018).
Dari pantauan langsung di lokasi yang dimaksud, tepatnya di Link Temugiring, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan ternyata benar adanya. Material tanah cadas dan lempung yang terbawa atau jatuh dari truk-truk tronton pengangkut pasir hingga ke separuh badan JLS, tepatnya di belokan ke arah tambang pasir.
Hal ini tentunya bisa membahayakan para pengguna jalan di JLS, terlebih saat hujan karena material tanah tersebut bisa licin saat dilindas roda kendaraan, khususnya roda dua.
“Iya tambang pasir, punya pak Rafi sama kang Tohiri, Kita disuruh ngerukin aja kang, kalau gak dikerukin mah tanahnya udah kesana- sana. Kita mah cuma diupah pak Rafi Rp.30.000 sehari, sama tambahan saweran sopir truk ada yang ngasih Rp 2000; ada yang Rp. 5000;. Kalau Tohiri mah pelit,” ujar Amad, salah satu pekerja yang mengatur keluar masuk truk dari dan ke lokasi tambang pasir.
Ketika coba dikonfirmasi salah satu pemilik tambang Tohiri sedang tidak berada di lokasi tambang. Yang bisa ditemui hanya pengawas lapangan yang mengaku bernama Hutabarat.
“Itu urusannya bos Tohiri bang, sekarang lagi pulang dia kerumahnya. Saya hanya jaga alat berat aja disini,” ujarnya singkat.
Dan sudah sebaiknya para pengendara yang akan melintasi JLS untuk selalu berhati-hati. Karena sudah banyak jalan yang retak dan berlubang, juga adanya serpihan material tanah di JLS. (*/Ilung)