Peringati Milad ke-1, Majelis Ilmu Al-Khairiyah Gelar Rihlah ke Ciater dan Tangkuban Parahu
CILEGON – Majelis Ilmu Al-Khairiyah Cilegon merayakan puncak Milad pertamanya dengan menggelar acara Rihlah ke Ciater dan Tangkuban Parahu pada Sabtu (23/12/23).
Acara ini diikuti oleh puluhan peserta dengan tujuan utama untuk merayakan momen perayaan Milad serta mempererat silaturahmi antara anggota Majelis Ilmu.
Pembukaan acara ditandai dengan pembacaan doa yang dilantunkan oleh Ananda Wildan Mujahidin, Ketua Majelis Ilmu sekaligus Tilawatil Unggulan di Universitas Al-Khairiyah. Doa tersebut diikuti dengan pembacaan sholawat dan nasehat yang disampaikan langsung oleh Ustadz Dayan Fithoroini.
Wildan Mujahidin, selaku Ketua Majelis Ilmu Al-Khairiyah, menyampaikan bahwa kegiatan Rihlah merupakan salah satu strategi dakwah yang digunakan untuk menjaga silaturahmi dan memperkuat hubungan antar jamaah. Rihlah, yang merupakan perjalanan panjang dengan tujuan baik, diartikan sebagai petualangan untuk mengeksplorasi alam sambil mencari dan mengumpulkan hadis serta menuntut ilmu agama.
“Strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Salah satu metodologi dakwah yang kami terapkan adalah Rihlah, dan kegiatan ini menjadi rutin setiap tahunnya,” ungkap Wildan Mujahidin, pada Senin (25/12/2023).
Dalam konteks Rihlah ke Ciater dan Tangkuban Perahu, kegiatan ini dianggap sebagai wisata religi yang memadukan kegiatan pembelajaran, pengembangan sisi akademik, dan peningkatan keimanan kepada Allah SWT. Peserta diajak untuk mentadabburi alam sebagai sumber energi dan sebagai sarana pembelajaran untuk lebih mengenal ciptaan Allah SWT.
Ahmad Azam Mahzumi, Sekretaris Majelis Ilmu Al-Khairiyah, menyampaikan rasa terima kasih kepada donatur, lembaga-lembaga, dan semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara ini.
Dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dianggap sangat berarti untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan Rihlah.
Kegiatan Rihlah juga diselenggarakan sebagai bentuk perenungan di alam bebas dengan tujuan mensyukuri dan merenungkan kebesaran ciptaan Allah. Melalui Rihlah, diharapkan peserta dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap detail alam semesta.
“Rihlah merupakan perjalanan mentadabburi alam dengan maksud dan tujuan baik, didasarkan pada niat kepada Allah SWT. Perjalanan ini menjadi liburan dari rutinitas sehari-hari, meninggalkan kegiatan pembelajaran di kelas, dan memberikan kesempatan untuk fokus pada perenungan spiritual,” jelas Ahmad Azam Mahzumi menambahkan.
Acara wisata religi ini juga dilengkapi dengan kegiatan lomba untuk membentuk karakter dan proses berpikir peserta. Kuis-kuis menarik disajikan untuk memahamkan ilmu pada mereka, dengan hadiah bagi yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
“Semua elemen terkait turut mendukung dan meramaikan acara Rihlah, menjadikannya sukses dan berjalan dengan lancar,” tutup Azam. (*/Hery)