CILEGON – Sebanyak 45 peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dari berbagai daerah kunjungi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Kota Cilegon, untuk belajar pengolahan sampah menjadi bahan baku energi listrik.
Tb. Didi Sukriadi, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon merasa bangga dipilihnya TPSA Bagendung sebagai lokasi kunjungan Diklat.
“Mereka mempelajari proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP), yaitu produk biomassa dari sampah yang digunakan sebagai cofiring pendamping batu bara dalam proses energi listrik,” jelas Didi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (16/12/2021).
Menurutnya, hasil kunjungan para peserta Diklat PLN diharapkan ketika kembali ke daerah masing-masing dapat menerapkan proses teknologi tersebut bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
“PLN ingin kerjasama yang telah ditempuh oleh Pemkot Cilegon dengan anak perusahaan PT PLN, yakni PT Indonesia Power, yang telah berhasil mengolah sampah Cilegon menjadi produk biomassa cofiring batubara dicontoh oleh PLN di daerah lain,” ujarnya.
Pemkot Cilegon bersama PT Indonesia Power telah membuktikan penggunaan perdana BBJP tersebut di pabrik PT Indonesia Power pada 1 Desember 2021.
Saat itu, uji coba penggunaan bahan bakar dari olahan sampah tersebut dihadiri oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Dirut PT Indonesia Power, direksi dan komisaris utama PT PLN, serta oleh Dirjen Bangda Kemendagri dan Deputi Pencegahan KPK.
“Tentu ini adalah merupakan wujud nyata pemerintah Kota Cilegon dalam menanggulangi persoalan sampah yang selama ini hanya dibuang begitu saja di TPSA Bagendung,” katanya.
Didi berharap, pengolahan sampah di TPSA Bagendung ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas pemilahan sampah.
“Dan yang terpenting adalah bagaimana menjaga lingkungan kita agar terbebas dari persoalan sampah,” pungkasnya. (*/Red/Net)
Sumber: Lensabanten.com
