Protes Kedelai Mahal, Pengrajin Tempe di Cilegon Lakukan Aksi Mogok Produksi
CILEGON – Buntut mahalnya harga kacang kedelai, sejumlah pengrajin tempe di Cilegon melakukan aksi protes mogok produksi terhitung sejak Selasa 22 Februari 2022.
Sodikin salah satu pengrajin tempe di Cilegon mengeluhkan kenaikan harga kacang kedelai di pasaran, Ia sebagai produsen tempe sejak tahun 2000 ini terpaksa harus mogok produksi sebagai bentuk protes naiknya harga kacang kedelai.
Mogok protes ini diperkirakan sampai 2 atau 3 hari kedepan terhitung sejak Selasa, 22 Februari 2022.
Diketahui sebelum adanya kenaikan harga kacang kedelai di pasaran sekitar Rp7.000 per kilogram namun dalam 3 pekan terakhir harga terus merangkak naik sekarang harga kacang kedelai di pasaran sekitar Rp11.000 per kilogram.
Sodikin mengungkapkan jika harga tidak turun juga ia tetap produksi namun harus mensiasati untuk bisa mendapatkan keuntungan.
“Kalau menaikan harga tempe susah, paling kita siasati kecilkan ukuran supaya tetap mendapatkan keuntungan,” ungkap sodikin kepada Fakta Banten Selasa, 22 Februari 2022
Ia berharap pemerintah secepatnya menstabilkan harga komoditas kacang kedelai agar para pengrajin tetap bisa memproduksi dengan normal.
“Harapannya pemerintah secepatnya menurunkan dan menstabilkan harga kedelai agar kami para pembuat tempe bisa produksi dengan normal,” pungkasnya.
Dalam pantauan Fakta Banten di Pasar Blok F atau Pasar Kelapa, Selasa 22 Februari 2022 memang tidak terlihat para pedagang yang menjual bahan dasar kacang kedelai baik tempe maupun tahu. (*/Nas)