CILEGON – Hingga Triwulan III tahun 2024, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon baru mencapai 63 persen dari target Rp1,2 triliun atau sekitar Rp 800 Milyar.
Kondisi ini membuat Pemkot Cilegon kini mengandalkan pemasukan besar pada akhir tahun untuk mendekati target tahunan.
“Biasanya akan mencapai injury time, jadi memang ada OPD-OPD yang bisa masuk di akhir tahun. Angkanya lebih gede tahun ini, tapi presentasinya lebih sedikit tahun kemarin,” ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon, Dana Sujaksani, Rabu, (30/10/2024).
Dirinya beralasan rendahnya PAD saat ini yang baru mencapai 63 persen dikarenakan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil belum memenuhi target penerimaan yang telah ditetapkan.
“Di antara 11 OPD penghasil, ada yang belum memenuhi target seperti Disperindag, DLH, dan Dishub. Kami terus mendorong mereka agar dapat mencapai target,” kata Dana.
Dari masing-masing OPD tersebut, kontribusi terhadap PAD berkisar antara 54 hingga 70 persen. Saat ini, PAD yang sudah terkumpul sekitar Rp800 miliar dari target Rp1,2 triliun.
Dana mencontohkan salah satu kendala yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan (Dishub), yaitu keterbatasan regulasi terkait parkir tepi jalan umum serta hilangnya beberapa retribusi seperti pengujian kendaraan.
Meskipun demikian, Dana optimis target PAD tahun ini bisa tercapai mendekati persentase tahun lalu, yakni 91 persen.
Ia mengatakan bahwa capaian biasanya meningkat di akhir tahun, saat OPD-OPD dapat meningkatkan pemasukan secara signifikan.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Cilegon, Nana Supiana, juga optimis akan pencapaian target PAD. Ia menyampaikan bahwa Pemkot berkomitmen untuk terus meningkatkan pendapatan, termasuk dengan optimalisasi transaksi keuangan secara digital.
“Pemkot Cilegon berfokus pada upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak serta meningkatkan pengawasan untuk mengurangi kebocoran pendapatan. Semua langkah ini diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (*/Ika)
