CILEGON – Mencuatnya keluhan wali murid tentang adanya praktik penjualan buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Cilegon, salah satunya terjadi di SMP Negeri 12.
Pihak sekolah melalui guru memerintahkan murid untuk membeli sejumlah buku paket pelajaran dan juga LKS, adapun harganya bervariasi mulai dari Rp 65.000 ke atas.
Untuk menyiasati agar penjualan tidak dilakukan di sekolah, guru mengarahkan murid-muridnya untuk membeli buku dan LKS tersebut hanya di satu tempat yakni toko fotocopy di depan SMP Tunas Bangsa di Link. Kubang Welingi, Purwakarta.
Berdasarkan penelusuran wartawan Fakta Banten ke lapangan, memang benar buku LKS tersebut dijual di salah satu toko fotocopy dan bekerjasama dengan pihak SMPN 12 Cilegon.
Sementara itu, ketika wartawan mencoba mendatangi SMPN 12 Kota Cilegon, Ibnu Sina selaku Kepala SMPN 12 Kota Cilegon nampak menolak diwawancari.
Ia mengatakan, terkait hal tersebut wartawan bisa langsung mendatangi Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
“Sudah saya terangkan semua ke Dinas Pendidikan, sudah-sudah,” ujar Kepala SMPN 12 Cilegon singkat, Senin (2/9/2024).
Sebelumnya, Jumat (30/8/2024) pekan lalu, salah satu wali murid yang ditemui di tempat fotocopy tersebut kebetulan akan membeli LKS untuk anaknya.
“Ini saya juga nih pak, kurang satu lagi nih pak bukunya paketnya. Udah dua kali, nanti teh ini yang ketiga nunggu matematika terakhir, nggak ada,” ucapnya.
Lebih lanjut, wali murid tersebut juga mengatakan buku LKS yang dibeli di tempat tersebut adalah buku yang dipakai oleh guru anaknya untuk proses KBM.
“Kata anak saya juga mah emang bener bukunya itu ternyata dikasih tugasnya dinilai dari situ (buku). Misalkan noh contohnya anak saya dikasih soal sama gurunya soalnya disini, terus jawabannya juga suruh di bawahnya (halaman buku),” ungkap wali murid. (*/Ika)