SMKN 2 Cilegon Wisuda 278 Siswa Angkatan XVIII, Ini Pesan Kepala KCD Seragon
CILEGON – Sebanyak 278 siswa Angkatan XVIII Tahun Ajaran 2022/2023 kelas XII dari program kompetensi keahlian Kimia Industri dan kelas XIII Kimia Analis mengikuti acara pelepasan dan wisuda di Convention Hall Hotel Royale Krakatau, Kota Cilegon, Kamis (25/05/2023).
Acara pelepasan dan wisuda yang mengusung tema “Metamorfosa, Melangkah Dengan Bangga Mengubah Mimpi Jadi Nyata” itu dihadiri juga oleh Asep Ubaidillah Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten Wilayah Seragon (Kota Cilegon-Kota Serang-Kabupaten Serang), Udin Tusminurdin Kepala SMKN 2 Cilegon, Leni S. Bendahara Komite SMKN 2 Cilegon, Mohamad Abror Kepsek SMKN 3 Cilegon, Widodo Kepsek SMKN 1 Cilegon, M. Nasir dan Ujang Pengawas SMK Provinsi Banten, Sigit Dermawan Kasi Humas Polres Cilegon, Ferry Ferdian Plant Manager di PT Rohm and Haas, dan beberapa perwakilan Industri lain seperti PT. Asahimas, PT. Indorama, PT. Dongjin serta guru dan orang tua siswa dan tamu undangan lainnya.
“Alhamdulillah, seluruh siswa kelas XII dan XIII angkatan XVIII tahun pelajaran 2022-2023 berjumlah 274 siswa yang terdiri dari 200 siswa kelas XII kimia industri dan 74 siswa kelas XIII dari kimia analis, seluruhnya dinyatakan lulus 100 persen,” kata Kepala SMK Negeri 2 Cilegon, Udin Tusminurdin dalam sambutannya.
Lebih lanjut Udin juga mengucapkan selamat dan rasa syukur atas prestasi yang ditoreh oleh siswa SMKN 2 Cilegon yang kini ada yang sudah bekerja dan diterima di perguruan tinggi negeri.
“Wisudawan-wisudawati yang berbahagia, kita harus bangga menjadi ahli kimia. Kita harus bangga bahwa kita punya kompeten punya skill sehingga kita bisa merubah impian menjadi kenyataan. Rasa syukur tak terhingga juga saya sampaikan, karena ini suatu yang sangat membanggakan untuk kita semua. Impian orang tua menjadi nyata yaitu wisudawan wisudawati kita dari angkatan 18 ini ada yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri jalur rapot, ada 7 siswa yang diterima salah-satunya di Universitas Lampung, Institut Pertanian Bogor (IPB), Politeknik Negeri Bandung, dan juga ada yang sudah diterima kerja 4 orang. Ini merupakan hasil dari upaya pengorbanan bapak ibu guru dan orang tua murid semua,” ucapnya.
Ia juga berpesan kepada siswa yang sudah ditera kerja, agar gaji pertamanya nanti diberikan kepada orang tuanya yang telah mendidik dan merawatnya sedari kecil.
“Oleh karena itu saya berpesan kepada anak anak semua nanti kalau sudah bekerja sudah tanda tangan dan sudah gajian pasti akan ada uang yang kita terima dan gaji pertamanya itu tolong berikan kepada orang tua kalian. Jangan sampai menerima gaji dan bahagia tapi yang ditelepon pacar dulu, kasihkan kepada orang tua kita,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala KCD Pendidikan Wilayah Seragon, Asep Ubaidillah yang berkesempatan hadir juga menyampaikan selamat kepada seluruh siswa didik SMKN 2 Cilegon yang lulus 100 persen di tahun ini.
“Kegiatan pada hari ini, selain sebagai ajang silahturahmi, saya juga mengucapkan selamat kepada anak didik yang dinyatakan lulus 100 persen oleh sekolah. Karena menuju sampai titik ini dinyatakan lolos itu tidak mudah apalagi dulu kalian kelas 10 kelas 11 mengalami pandemi covid-19 mungkin kegiatan yang seperti ini tidak bisa dilaksanakan, pelepasan dan perpisahan kita tidak bisa melaksanakan, melaksanakan KBM saja tidak bisa, diancam oleh pemerintah bahwa akan ditutup sekolah. Dan tahun ini kalian bisa mengadakan pelepasan itu berarti atas rahmat Allah dan kalian harus bersyukur, berbahagia dan berbangga hati, Kakak kelas kalian sebelumnya belum mengalami seperti kalian sekarang, diberi apresiasi oleh sekolah dan dilepas dengan secara megah,” ujar Asep Ubaidillah dalam sambutannya.
Selain itu Asep juga mengingatkan kepada seluruh siswa akan jati dirinya sebagai anak SMK atau kejuruan, bahwa ada misi yang harus diselesaikan yakni bekerja.
“SMK itu khasnya adalah advokasi dan jurusan ruhnya adalah disalurkan dari sekolah ke industri. Maka kalian harus bekerja setelah lulus sekolah, itu adalah khas SMK. Jangan sampai SMK jadi penyumbang terbesar pengangguran lagi. Menurut dasar BPS banyak sekali di Provinsi Banten pengangguran berasal dari SMK pada tahun 2021, namun pada tahun 2022 SMA lah penyumbang pengangguran terbesar,” jelasnya.
Walaupun nanti para siswa tidak bekerja, Asep tetap mengingatkan kepada anak-anak bahwa pendidikan tetaplah nomor satu, apabila memang belum siap bekerja, maka lanjutkan lah pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.
“Lulus sekolah tidak bekerja tidak apa-apa asal kan kuliah,” pungkasnya.
“Kalau pun nanti kerja tidak dan kuliah pun tidak, maka orang tua nanti arahkan dan didorong biar anak ini punya bakat dan prestasi yang mereka punya yang mereka geluti dan diwujudkan, agar mereka berkreasi serta berkarya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya dalam koridor positif untuk orang tua yaitu seperti berwirausaha atau berwiraswasta. Pilihan terakhir yang keempat memang sulit, tapi ini perlu saya sampaikan, kalau kerja nggak kuliah nggak berwirausaha nggak ya minimal nikah. Pilihannya memang gak enak, tapi kalau dipikir lama lama pasti bosan juga liat anak gak ngapa-ngapain tapi banyak tamu yang datang ke rumah setiap malam Minggu,” kata Asep.
Terakhir, Asep berpesan, kepada para lulusan agar selalu berusaha dan bisa membahagiakan orang tua dengan cara bekerja, kuliah, atau berwirausaha. Apalagi bagi kedua orang tuanya yang masih berada di kalangan menengah kebawah.
“Nanti kalau belum punya pekerjaan orang tuanya menopang menengah ke atas tidak masalah. Tapi misal orang tuanya mohon maaf menengah kebawah atau keluarganya pas-pasan apalagi sebagai tulang punggung keluarga anak pertama jangan menuju ke sana ke pilihan terakhir, tapi berusahalah untuk bekerja, minta doa restu orang tua. Ridho Allah ada di ridho orang tua mau sukses dalam hidup maka kuncinya adalah doa orang tua jadi hari ini jika kalian sudah dinyatakan lulus oleh kepala sekolah maka silahkan cium kaki orang tua agar mendapatkan ridho mereka,” tutupnya. (*/Hery)