Sudah Telan Rp200 M, Pembangunan Sport Center Cilegon Masih Mangkrak
CILEGON – Dibangun sejak 2016 dan telah menghabiskan anggaran Rp. 200 miliar, proyek pembangunan Sport Center di Kota Cilegon hingga kini belum rampung. Dengan berlokasi di Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, pembangunan tersebut direncanakan hingga 2024.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cilegon, Eri Indiarti Juwita menjelaskan, Proyek stadion itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Sampai tahun 2019 progresnya baru 69,98% atau 70%.
“Inti pembangunan sudah berbentuk stadion, tinggal finishing,” Ucapnya, Jum’at (17/7/2020).
Menurutnya, pembangunan mungkin akan menyentuh angka 80% jika tahun 2020 proyek dilanjutkan. Namun karena adanya bencana non alam atau pandemi Covid-19, proyek pembangunan sport center akhirnya tidak bisa dilanjutkan pada tahun ini.
“Kebijakan pemerintah anggarannya dikosongkan, jadi otomatis tahun 2020 tidak ada lanjutan pembangunan sport center,” Jelasnya.
Menurutnya, kemungkinan pembangunan akan dilanjutkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang baru. Pasalnya, kata dia, pada akhir tahun akan ada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Cilegon.
“Tinggal beberapa tahapan pengerjaan yang rencananya akan dilanjutkan pada tahun 2021,” Jelasnya.
Saat ini, pembangun tersebut menyisakan tribun barat, utara, selatan sampai lahan parkir (Lanskap) dengan alokasi anggaran Rp25 Miliar untuk diselesaikan.
“Lalu pada tahun 2022, kata dia, dilanjutkan pembangunan lanskap. Karena pada tahun 2021 anggarannya baru Rp.2 Miliar,” Jelasnya.
Dan, Tahun 2022, dilanjutkan dengan pembangunan gardu listrik, dan kelengkapannya. Serta, Pada 2023, direncanakan untuk finishing lighting, lampu sorot, dan penerangan stadion.
“Pada 2024 penyelesaian sarana sound system dan arena jalur lari. Jadi diselesaikan sampai 100% pada tahun 2024,” Jelasnya.
Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Sport Center Cilegon, Yul Asri mengatakan, selama pembangunan dari awal tahun 2016 hingga tahun 2019 sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp 200 Miliaran. (*/A.Laksono)