Ternyata Direktur PDAM Cilegon Masih Keturunan Syech Yusuf
CILEGON – Taufiqurrohman Husen direktur PDAM Cilegon ternyata adalah salah satu cicit dari KH Mumamad Yusuf atau lebih dikenal dengan nama Syech Yusuf seorang ulama asal Kubang Welut, Samangraya, Citangkil, Kota Cilegon.
Abah endenya itu kata Taufiq adalah seorang ulama yang disegani dimassanya dan juga sekaligus pendiri masjid tua Nurul Hidayah Kubang Welut yang berusua 141 tahun.
Ditemui di kantornya Taufiq membenarkan, kalau dirinya ini adalah salah satu keturunan ketiga dari KH Muhammad Yusuf atau Syech Yusuf yang berasal dari Kubang Welut dari istri yang berasal dari gunung watu, Ciore, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Gerogol.
“Abah Ende itu asli orang Kubang welut, Samangraya. Di Kubang Welut beliau mempunyai istri dan juga mempunyai anak. Setelah itu Abah ende menikah lagi dengan Ibu endenya Hajah Pariyah Bin Haji Nawawi seorang gadis yang berasal dari Gunung Watu, Ciore dan dikarunia tiga anak. Jadi kalau saya ini keturunan ketiga dari istri Abah ende dari Ciore,” katanya, Jumat, (19/11/2021).
Taufiq menuturkan, makam abah endenya itu makamnya berada di lingkungan Gunung Watu setiap hari ada saja warga yang datang berziarah ke makam Abah endenya apalagi kata dia pengunjung membludak ketika
dua hari raya idul fitri banyak para penziarah yang datang untuk berziarah dari warga setempat hingga warga dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah ke makam abah endenya itu.
Bahkan saking banyaknya penziarah yang datang lanjut Taufiq warga setempat tidak menyia – nyiakan moment tersebut dengan berjualan, dari makanan hingga oleh – oleh khas Cilegon.
Dulu ketika masih anak – anak sambung Taufiq di dekat Rumah makan Ujung Kulon itu ada sebuah Sumur. Namanya sumur Kasub yang airnya tidak pernah kering dan di pergunakan bagi warga yang habis bertani dari atas gunung untuk mandi, berwudhu dan beristirahat.
“Dari cerita orang – orang dulu, sumur Kasub itu sengaja di buat oleh Abah Endenya untuk membantu warga usai bertani dan berladang di Gunung. Disamping Sumur Kasub seingat saya itu ada saung dan tempat untuk sholat. Kalau enggak salah Sumur itu masih ada dan tempatnya itu berada di area Rumah makan Ujung Kulon,” katanya. (*/Red)