TJSL PT Lotte di Rawa Arum Disoal, Karang Taruna Sebut Penyaluran Tak Adil
CILEGON, — Pemuda yang tergabung dalam pengurus Karang taruna Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, meminta kepada PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) agar secara adil dan transparan dalam penyaluran anggaran TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) yang diproyeksikan untuk wilayah Kelurahan Rawa Arum.
Dilansir dari Facsekuritas.co.id, diketahui hasil laba perusahaan mencapai 3,15 jt USD di kuartal 1 (satu) tahun 2021.
Ketua Karang Taruna Rawa Arum, Edi Firmansyah menyebut bahwa persentase pendistribusian dana TJSL PT LCTN terhadap masyarakat Rawa Arum dianggap tidak adil.
Pasalnya wilayah yang merupakan ring satu dari lokasi berdirinya perusahaan tersebut tak banyak mendapat kontribusi. Edi mengingatkan kepada industri bahwa mereka berdiri dan beroperasi atas dasar komitmen perusahaan terhadap lingkungan juga termaktub UU PT No 40 Tahun 2007 dan Perwal No 10 Tahun 2012.
“Disitu mengatur jelas tentang penyaluran TJSL. Tapi sejauh ini sebesar apa penyaluran TJSL yang berlangsung di Rawa Arum,” ujarnya kepada awak media, Jumat, (12/11/2021).
Edi melanjutkan, pengurus karang taruna sebagai organisasi sosial kesejahteraan masyarakat dan pemuda tentu memiliki dasar untuk mengawasi perusahaan dalam penerapan TJSL di wilayah pabrik itu berdiri dan beroperasi. Bahkan, kata dia, secara hukum mendapat perlindungan yang cukup kuat sebagai kontrol sosial dan lingkungan.
Ia mengecam atas bentuk ketidakadilan LCTN terhadap penyaluran TJSL di Rawa Arum, pengurus karang taruna akan berupaya meminta keadilan dengan cara yang prosedural melalui mengemukakan pendapat di muka umum hingga hearing (rapat dengar pendapat) di gedung DPRD dan seterusnya.
“Kami tahu ada sedikit kontribusi yang dilakukan PT LCTN tapi terkadang tidak tepat sasaran. Ya programnya ini seringkali diperuntukkan bagi anak-anak kecil saja dan urusan-urusan yang kecil,” bebernya.
Sejalan berdirinya pabrik kimia tersebut, dikatakan Edi, bukti nyata pengangguran dan kesenjangan sosial di wilayah terdekat PT LCTN berdiri terkadang tidak mendapatkan perhatian.
“Boro-boro mau inisiatif bikin program penanganan kesenjangan sosial atau edukasi potensi bahaya dan cara evakuasi ketika pabriknya terjadi kerusakan akibat alam atau proses produksinya. Ditawarin program aja banyak alasan. Padahal banyak dana besar justru digelontorkan di wilayah kelurahan hingga kota lain,” ketus Edi.
“Lalu Lotte Chemical mau ekspansi, masyarakat tambah menderita atau tambah bahagia nih. Kami tidak menolak investasi dan pembangunan. Kami menolak perlakuan yg tidak adil manajemen LCTN terhadap warga Rawaarum,” imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, Edi mengungkapkan, akan segera menjalin konsolidasi bersama hirarki karang taruna unsur RT/RW pemuda serta masyarakat se Rawaarum untuk merumuskan langkah berikutnya dalam menyikapi persoalan ini.
Sementara itu, Ketua Foker C Kecamatan Grogol Fudari membenarkan bahwa sejalan berdirinya perusahaan tersebut cendrung sedikit memberikan kontribusi terhadap masyarakat. Fudari yang merupakan unsur RW, sekaligus sesepuh Rawa Arum ini pun mendukung sepenuhnya atas pergerakan yang dilakukan oleh Karang Taruna Rawaarum dalam menyikapi persoalan tersebut.
“Bukan gak ada kontribusi, hanya saja sedikit. Itu pun dampaknya kurang dirasakan oleh masyarakat secara luas. Dan juga minim program pembinaan terhadap pemuda Rawa Arum,” ungkapnya. (*/Red)