Tutup Acara Sekolah Siaga Kependudukan, Wakil Walikota Cilegon Ajak Anak Muda Produktif
CILEGON – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta menutup kegiatan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon di Aston Cilegon pada Kamis (24/11/2022).
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Cilegon itu berlangsung selama tiga hari dari tanggal 22-24 November 2022. Dan ditutup oleh Wakil Walikota Cilegon yang menyampaikan berapa pentingnya edukasi untuk anak untuk masa depan mereka yang cerah.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, anak-anak usia produktif harus tetap diajari banyak hal terkait dirinya sendiri yang memasuki usia produktif dan bagaimana cara merencanakan kehidupan keluarga di masa depan.
“Ya ajarilah anak-anak kita tentang kependudukan tentang usia produktif, tentang masa produktif, tentang kesehatan, tentang bagaimana membangun keluarga, tentang bagaimana membangun keluarga sehat, bagaimana merencanakan keluarga yang baik dan benar,” kata Sanuji, Kamis (24/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Sanuji mengatakan edukasi dini kepada anak di usia produktif tentang pembinaan dalam memanfaatkan usia produktif serta membangun keluarga yang baik dapat mengurangi angka keluarga miskin dan perceraian.
Karena, kata Sanuji, angka keluarga miskin dan single parent semakin tinggi dikarenakan banyaknya perceraian yang dimana disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dalam membangun keluarga yang baik dan benar.
“Tadi saya di kampung ternyata masih banyak keluarga miskin, dan masih tinggi juga yang menjadi single parent karena perceraian. Dan anak-anak ini harus tahu soal kondisi kependudukan itu agar mereka bisa lebih memahami bagaimana cara membina dan membentuk keluarga yang baik, masih banyak lah pelajaran yang harus mereka pelajari,” paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pelatihan dini untuk anak usia produktif itu harus diberikan secepatnya kepada anak SD kelas 6, karena rata-rata usia produktif jatuh kepada usia anak kelas 6 SD.
“Pelatihan anak anak untuk siaga produktif harus diberika ketika usia SD kelas 6 dikarenakan mereka itu sudah haid, dan usia haid itu mereka sudah paham bagaimana halal dan haram serta paham kewajiban. Jadi kita musti agak lebih cepet sekarang, usia SD kelas 6 sudah ada yang haid, juga ketika saya tanya sudah banyak yang haid, berarti dia tanggung jawabnya sudah sama dengan kita orang dewasa,” jelas Sanuji. (*/Hery)