Warga Sekitar PTKP Kembali Keluhkan Debu yang Cemari Pemukiman

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

CILEGON – Warga di dua Kelurahan yakni Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil dan Kubangsari Kecamatan Ciwandan, kembali mengeluhkan polusi debu berwarna mengkilap seperti serpihan besi, yang dituduhkan berasal dari industri.

Warga menuduh polusi debu tersebut berasal dari PT Krakatau Posco (KP), yang baru-baru ini kembali menyasar ke pemukiman warga.

Debu gram berwarna mengkilap tersebut dikabarkan menyasar ke pemukiman warga mulai tanggal 16 Agustus 2018 hingga saat ini.

Hal tersebut seperti dikatakan Suganda, Ketua Karang Taruna Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil.

Menurutnya debu gram yang berasal dari Krakatau Posco itu sangat berbahaya jika terkena kulit.

Advert

“Gatel kang, jika terkena kulit,” ujarnya singkat, Jum’at (24/8/2018).

Lebih lanjut dikatakannya, debu tersebut semakin hari semakin banyak apalagi jika arah angin menuju ke pemukiman.

“Saya sih berharap pihak perusahaan agar secepatnya mengevaluasi mesin yang ada di Krakatau Posco agar debu tersebut tidak terbang ke pemukiman,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Iman selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan. Debu dari Krakatau Posco (KP) yang menyasar ke pemukiman, bukan hanya kali ini saja terjadi, tapi sudah sering namun upaya yang dilakukan oleh manajemen PT KP belum maksimal.

“Upaya yang dilakukan manajemen KP dalam menindaklanjuti keluhan debu, kami nilai tidak serius, ini terbukti masih ada saja debu yang menyasar ke pemukiman, padahal KP sudah berdiri sudah delapan tahun tapi belum bisa untuk meminimalisir debu agar tidak menyasar ke pemukiman,” katanya.

KPU Cilegon Coblos

Sebagai elemen masyarakat, sikap kritis Karang Taruna dilakukan bukan dalam rangka mengganggu kegiatan bisnis investor. Warga mengaku berterimakasih investor yang telah menanamkan modalnya di Kota Cilegon khususnya di Ciwandan dan bersinergi dengan masyarakat melalui CSR-nya, namun bukan berarti perusahaan bebas membiarkan limbah seperti debu ini terus mencemari pemukiman.

“Mereka silahkan membangun perusahaan tapi tolong jangan juga meracuni warga dengan pencemaran debu dong, maka apapun bentuk debu mau debu karbon maupun gram, saya berharap pihak manajemen agar mengurangi debu ke pemukiman jika masih saja seperti ini saya akan aksi turun ke jalan lakukan aksi demo,” ancam Iman.

KRAKATAU POSCO AKUI DEBU KARBON YANG TERBANG KE PEMUKIMAN

Setelah mendapatkan ancaman demo dari elemen masyarakat, akhirnya manajemen PT KP menyambangi warga untuk bermusyawarah mencari solusi terbaik. Mediasi dilakukan di Link Pintu Air, Kelurahan Kubangsari, Jumat (24/8/2018).

Dari manajemen PT KP hadir Dinas K3LH Joko Winarno, dan juga Manajer Humas Wisnu Kuncara. Sementara dari pihak masyarakat turut hadir Ketua LSM SIMAK Matlub, Ketua Karang Taruna Iman, dan sejumlah tokoh masyarakat Kelurahan Kubangsari.

Joko Winarno K3LH dari Krakatau Posco mengakui debu yang terbang ke pemukiman itu berasal dari perusahaannya, namun debu itu dibantah bukan merupakan debu gram besi, melainkan karbon sisa pembakaran yang terbang ke pemukiman.

Ketika ditanya seberapa besar bahaya debu karbon, Joko hanya tersenyum.

“Ya itu debu dari perusahaan kami, debu itu berbentuk karbon bukan gram,” ujarnya kepada Fakta Banten.

Meskipun mengkaim tidak berbahaya, namun manajemen PT KP berkomitmen untuk meminimalisir debu tersebut agar tidak mencemari pemukiman.

“Untuk menghilangkan debu itu tidak mungkin, tapi upaya kami akan meminimalisir pencemaran debu dengan memperbaiki mesin yang ada, agar pencemaran tersebut tidak menyasar ke pemukiman,” tukasnya. (*/AdamRT)

[socialpoll id=”2513964″]

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien