Loading...

Waspada! Setelah Kasus PMK Mereda, Kini Peternak Cilegon Dihadapkan Penyakit LSD

IP UBP Suralaya HUT Cilegon

 

CILEGON– Setalah meredanya Penyakit Mulut Kuku (PMK) di Indonesia, kini timbul penyakit baru pada hewan ternak yaitu penyakit bentol-bentol pada kulit hewan atau Lumpy Skin Disease (LSD).

Diketahui, penyakit LSD merupakan penyakit benjol benjol kulit pada sapi yang disebabkan oleh pox virus (virus cacar).

Gejala LSD diantaranya adalah demam, penurunan nafsu makan minum, adanya benjol-benjol pada kulit. Penyakit LSD tidak bersifat zoonosis artinya tidak menular ke manusia.

Penyakit LSD pada hewan ternak ini sudah mengancam pada hewan sapi dan kerbau di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kasus LSD yang menyerang pada hewan sapi juga sudah ditemukan di salah satu wilayah di Provinsi Banten.

Hal ini menjadikan Kota Cilegon untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit LSD di wilayah Kota Cilegon.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, Efa Sarifah menjelaskan, hingga saat ini belum ditemukan kasus LSD yang menyerang pada hewan di Cilegon.

Kendati demikian, pihaknya selalu rutin melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan pada hewan ternak yang ada di masyarakat peternak.

Salah satu langkah pencegahan yang telah dilakukan oleh DKPP adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai bahaya penyakit dan pencegahannya.

“Alhamdulillah di Cilegon belum ditemukan penyakit LSD tersebut, kami terus berupaya untuk memberikan penyuluhan kesehatan hewan kepada para peternak agar ketika ditemukan kasus tersebut para peternak mampu mengatasinya,” tutur Efa, Selasa, 7 Maret 2023.

Plt Kepala Bidang Pertanian pada DKPP Kota Cilegon, drh Dina Safitri menambahkan, saat ini petugas kesehatan hewan Bidang Pertanian DKPP bersama Balai Veteriner Subang melakukan pengambilan sampel darah pada sekitar 60 ekor sapi di wilayah Kecamatan Grogol, Pulomerak dan Kecamatan Cibeber.

“Pengambilan serum darah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran LSD di Kota Cilegon,” jelas Dina.

Dina menjelaskan, jika terjadi penyakit LSD pada hewan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar karena terjadi penurunan berat badan, penurunan produksi daging, susu dan hewan majir (tidak produktif-red).

Pada kesempatan tersebut, Dina juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan saling menyebarluaskan informasi mengenai penyakit LCD.

“Jika terdapat gejala atau ditemukan penyakit LCD pada hewan, diharapkan masyarakat bisa melaporkan ke DKPP sehingga penyakit tersebut bisa dikendalikan dan kesehatan hewan ternak di Cilegon tetap terjaga,” pungkasnya. (*/Nas)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien