Yusuf : Guru Harus Contohkan Karakter yang Baik kepada Anak Milenial
CILEGON – Setiap 25 November di Indonesia diperingati sebagai Hari Guru Nasional, yang merupakan bentuk penghargaan terhadap guru. Ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah sebagai Hari Guru pada 1994 berdasarkan Keputusan Presiden No 78/1994. Pada era reformasi, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mempertegas 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Membicarakan sosok guru memang tidak ada habisnya. Mengingat perannya yang begitu penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sosok guru selalu menjadi sorotan dan perhatian. Ia tampil sebagai figur yang digugu dan ditiru.
Beberapa pimpinan lembaga masyarakat pun memberikan tanggapan terkait Hari Guru Nasional tersebut, salah satunya datang dari Rumah pintar yatim dan dhuafa yang berada di Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
“Dalam memperingati hari guru, jadikan momentum sebagai hari dimana mengingat akan jasa-jasa guru sebagai pencetak generasi penerus bangsa. Masa depan generasi saat ini ada di tangan guru,” kata Yusuf Setiawan, Ketua Rumah Pintar Yatim dan Dhuafa.
Yusuf menambahkan, kriteria guru yang bagus untuk memberikan pendidikan kepada siswa-siswi di era milenial ini adalah guru yang mampu memikat siswa-siswinya supaya apa yang diajarkan guru tersebut langsung ditangkap oleh anak muridnya.
“Yang kreatif cara ngajarnya dan memiliki karakter yang baik untuk dijadikan contoh serta bisa mengkolaborasikan teknologi dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa,” lanjut Yusuf.
Yusuf juga berharap guru sebagai tokoh tauladan bagi anak-anak didiknya haruslah memberikan contoh terbaik. Dan sebagai guru tidaklah selalu memberikan pendidikan pelajaran kurikulum saja, melainkan harus juga memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak didiknya.
“Harapannya guru dapat memberikan pendidikan karakter yang lebih baik dan menjadi contoh attitude untuk anak-anak didiknya di era milenial seperti saat ini,” pungkasnya. (*/Munta’al)