Ngobrol Santai PWI Cilegon dan PII Sumsel Di Sela-Sela Perjalanan Ke HPN Riau, Bahas Posko Pengaduan SNBP

PALEMBANG – Dalam perjalanan menuju Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Pekanbaru, Provinsi Riau, delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cilegon menyempatkan diri singgah di Palembang, tepatnya di Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang.
Selain berfoto, delegasi PWI Kota Cilegon juga mampir untuk menikmati sarapan pempek khas Palembang.
Namun, yang tak kalah menarik, pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan diskusi hangat dengan para Pengurus Wilayah (PW) Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumatera Selatan (Sumsel).
Rombongan PWI Kota Cilegon disambut oleh Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) PII Sumsel, Wahyu Mukhtar Asafurla, serta beberapa tokoh penting dari PII Sumsel, termasuk Komandan Brigade PII Sumsel, Iman Mukhal.
Tak hanya itu, Ketua Umum PB PII Abdul Kohar Ruslan juga turut hadir, sekaligus menyampaikan dukungannya terhadap langkah PW PII Sumsel dalam menyikapi masalah pendidikan.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah isu yang baru-baru ini menjadi viral di media sosial terkait seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP).
Di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Palembang, 111 siswa yang telah memenuhi syarat akademik dan non-akademik terancam gagal mengikuti SNBP akibat masalah administratif. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari PW PII Sumsel.
Wahyu Mukhtar Asafurla, Ketua PW PII Sumsel, menyampaikan keprihatinannya atas masalah tersebut.
“Kepada teman-teman insan pers, kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Siswa yang sudah bekerja keras untuk memenuhi syarat dan berprestasi, seharusnya tidak terhambat oleh masalah teknis. Kejadian ini jelas merugikan para siswa dan mempengaruhi masa depan mereka,” kata Wahyu, kepada para wartawan dari Kota Cilegon, Kamis (6/2/2025).

Ketua Tim Advokasi PW PII Sumsel, Beben, menambahkan bahwa pihaknya segera membuka posko pengaduan bagi siswa yang terancam gagal mengikuti SNBP, guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kami tidak akan diam saja. Posko pengaduan ini akan menjadi wadah bagi pelajar di Sumsel yang menghadapi permasalahan serupa. Kami akan memperjuangkan agar siswa mendapatkan haknya,” ujar Beben dengan tegas.
Tak hanya itu, dalam diskusi santai ini, Ketua PWI Kota Cilegon, Ahmad Fauzi Chan (Ichan), yang merupakan bagian dari Keluarga Besar PII, juga ikut memberikan dukungan kepada program posko pengaduan ini.
Ichan mengungkapkan betapa pentingnya peran media dalam mendukung isu-isu pendidikan, khususnya terkait hak-hak pelajar.
“Kami di PWI Kota Cilegon siap untuk mendukung dan memperjuangkan hal ini. Kolaborasi antara PWI dan PII sangat penting untuk mendorong perbaikan sistem pendidikan yang lebih baik,” ucap Ichan.
Komandan Brigade PII Sumsel, Iman Mukhal, juga menambahkan bahwa program posko ini bukan hanya untuk membantu siswa yang terancam gagal SNBP, tetapi juga untuk menjaring aspirasi dari pelajar mengenai permasalahan pendidikan yang mereka hadapi.
“Kami juga sedang memperkenalkan program-program kepemimpinan dan pendampingan untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi dunia perkuliahan dan karier. Ini adalah langkah nyata untuk membangun generasi muda yang lebih siap,” jelas Iman.
Abdul Kohar Ruslan, Ketua Umum PB PII, yang kebetulan juga berasal dari Sumsel, turut memberikan dukungan penuh terhadap upaya yang dilakukan oleh PW PII Sumsel.
“Sebagai orang Sumsel, saya merasa sangat prihatin dengan kondisi ini. Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan hak pendidikan mereka tanpa hambatan. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendukung langkah-langkah yang diambil oleh PW PII Sumsel,” tegas Abdul Kohar Ruslan.
Selain itu, Komandan Brigade PII Banten, Hery Yuanda, yang juga terinspirasi oleh langkah PW PII Sumsel, menyatakan bahwa kasus ini memberikan pelajaran penting bagi organisasi kepemudaan di seluruh Indonesia.
“Kita harus memperjuangkan hak-hak siswa, terutama dalam soal pendidikan. Di Banten, kami akan berusaha untuk mendukung inisiatif seperti ini, dan berharap permasalahan serupa tidak terjadi lagi di tempat lain,” tutur Hery dengan penuh semangat. ***
