23 Kasus Gagal Ginjal di Banten, Ketua Komisi V DPRD: Jangan Lengah

Hut bhayangkara

 

SERANG -Sebanyak 23 anak di Provinsi Banten dilaporkan menderita gagal ginjal akut misterius. Informasi itu terungkap dalam diskusi Kamisan yang digelar Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten yang bertajuk “penanganan dan pencegahan gagal ginjal akut”.

“Hingga tanggal 3 November 2022 ini sudah 23 kasus, 14 orang meninggal dunia,” kata Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Banten, Deni Hermawan dalam paparannya, di Sekretariat Pokja Wartawan, Kota Serang, pada Kamis, (3/11/2022)

Kasus tersebut kata Deni, telah membuka mata masyarakat Banten untuk mewaspadai adanya penyakit serius itu.

“Upaya pemerintah menutup pabrik (obat sirup) itu sebagai langkah serius dalam upaya penanganan,” sambungnya.

Loading...

Di tempat yang sama, Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrova menambahkan, kasus gagal ginjal akut menjadi atensi bersama, di tengah kasus Covid-19 telah melandai.

Politisi PDIP ini berharap, ke depan kasus gagal ginjal itidak meningkat, dan situasi segera normal kembali.

“Kita mengimbau kepada masyarakat, khususnya kepada anak. Kalau anak ada gejala demam, batuk dan sebagainya kita imbau jangan panik, tenang dan jangan lengah,” imbaunya.

Langkah kedua yang mesti dilakukan warga kata dia, jangan mengonsumsi obat apapun, termasuk obat sirup, apalagi didapatkan secara bebas, kecuali anjuran dari dokter.

Jurnalis senior TV nasional, Bowo Sangkala yang juga turut menjadi narasumber dalam diakusi ini menambahkan, jika kasus gagal ginjal akut telah menjadi top rangking pemberitaan secara nasional. (*/Faqih)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien