Andra Soni Ingin Wujudkan Segera Pembangunan LRT Jakarta-Balaraja dan Balaraja-Merak
SERANG – Dalam Debat Publik Ketiga yang disiarkan langsung di Metro TV dan YouTube KPU Banten pada Rabu (20/11/2024) malam, Calon Gubernur Banten nomor urut 1, Andra Soni, menyampaikan rencana strategisnya untuk mempercepat pembangunan LRT Jakarta-Balaraja dan Balaraja-Merak.
Rencana ini dinilai sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan dan peluang transportasi di wilayah Banten, khususnya kawasan Merak, Kota Cilegon yang semakin ramai.
Dalam pernyataannya, Andra Soni menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah pusat guna merealisasikan proyek tersebut.
“Untuk wilayah Merak, selain tantangan, ini merupakan peluang besar bagi warga Banten. Hari ini, Merak semakin ramai karena sudah terbangunnya jalan tol di Sumatera. Potensi warga yang menggunakan jalur darat dan harus melalui ASDP Merak semakin meningkat,” ujar Andra Soni, pada Rabu (20/11/2024).
Menurut Andra, meskipun pembangunan kantong parkir baru dapat membantu di masa ramai, langkah tersebut hanya bersifat sementara.
“Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana kita berkolaborasi dengan pemerintah pusat terkait proyek LRT Jakarta-Balaraja dan Balaraja-Merak. Ini perlu kita kolaborasikan dan wujudkan di Provinsi Banten. Sebab, 12,4 juta warga Banten membutuhkan transportasi yang ramah, murah, dan cepat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa rencana tersebut sejalan dengan tema debat yang mengangkat isu pemanfaatan potensi daerah.
“InshaAllah, kami akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Potensi yang ada di Merak harus kita maksimalkan,” kata Andra dengan penuh keyakinan.
Mendukung pernyataan Andra, Calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusuma, turut menyoroti aspek pengelolaan Pelabuhan Merak.
Ia menekankan pentingnya profesionalisme dan modernisasi dalam sistem pelabuhan untuk mendukung visi besar pembangunan transportasi di Banten.
“Saya bicara P5 saja: Profesionalisme dari SDM pengelola pelabuhan Merak, penjadwalan khusus layanan natura yang harus dilakukan oleh ASDP, administrasi yang lebih baik, dan peningkatan sistem digitalisasi, jangan sampai sistemnya masih konvensional. Penguatan profesionalisme dari manajemen pelabuhan itu sangat penting,” tutur Dimyati.
Ia juga menyoroti persoalan calo dan pungli yang sering mencoreng citra pelayanan pelabuhan.
“Nah terakhir (P5 yang terakhir) jangan sampai ada calo atau pungli sehingga kita bisa memberikan privilege untuk Banten,” tambahnya. (*/Hery)