Angka Kemiskinan di Banten Per September 2019 Turun 0,15 Persen

BPRS CM tabungan

SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis angka kemiskinan Provinsi Banten, Rabu (15/1/2019).

Hasil survei sosial ekonomi nasional (Sesenas) bulan September 2019, angka peduduk miskin di Banten sebesar 4,94 persen, mengalami penurunan sebesar 0,15 poin dibanding periode sebelumnya (Maret 2019) yang sebesar 5,09 persen.

Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 13,04 ribu orang dari 654,46 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 641,42 ribu orang pada September 2019.

“Ini merupakan prestasi, baik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam menurunkan angka kemiskinan,” ujar Kepala BPS Banten Adhi Wiriana kepada awak media.

Loading...

Kemudian kata Adhi, presentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada Maret 2019 sebesar 4,12 persen turun menjadi 4,00 persen pada September 2019. Sementara Presentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada Maret 2019 sebesar 7,49 persen turun menjadi 7,31 persen pada September 2019.

Dan selama periode Maret 2019 – September 2019 juga, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,5 ribu orang (dari 378,73 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 371,28 ribu orang pada September 2019), demikian pulan di daerah pedesaan turun sebanyak 5,6 ribu orang (dari 275,73 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 270,13 ribu orang pada September 2019).

Hal itu dipengaruhi adanya peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan, yakni jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2019, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 71,61 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang sebesar 71,66 persen.

Selain itu, jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan Maret 2019 di perkotaan maupun di pedesaan adalah beras, rokok mretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, serta roti. Sementara komoditi non makanan penyumbang terbesar garis kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi. (*/Qih)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien