Bank Indonesia Dukung UMKM Banten Agar Naik Kelas
SERANG – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak bersama Bank Indonesia bersinergi untuk terus berkomitmen meningkatkan kualitas UMKM Banten.
Salah satunya melalui program pelatihan dan workshop terkait branding dan packaging yang dihadiri perwakilan UMKM dan pondok pesantren potensial.
Kegiatan workshop diselenggarakan di Museum Multatuli, Rangkasbitung, yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Acara pembukaan workshop dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, Agus Mintono, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Gunawan, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, dan Wakil Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Banten, Kyai Maman Lukman.
Dalam sambutannya, Sekdiskop UKM Kabupaten Lebak mengapresiasi kolaborasi bersama Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi khususnya UMKM.
Di tengah berkembangnya jumlah UMKM di Lebak dan Banten, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM tidak dapat melakukan pengembangan UMKM sendiri.
Perlu adanya sinergi dan kolaborasi oleh seluruh pihak dalam pengembangan UMKM. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas branding dan packaging UMKM baik kategori makanan, kerajinan maupun fashion.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, Agus Mintono, menyampaikan pentingnya sinergi baik di level provinsi maupun di Kabupaten/Kota dalam pengembangan UMKM Banten.
Program sinergi pengembangan UMKM Banten diharapkan dapat menaikkan kelas UMKM agar dapat tampil di level nasional maupun global.
Agus juga menyampaikan agar pondok pesantren bisa membentuk koperasi untuk mendukung kemandirian pesantren khususnya di Provinsi Banten.
Kegiatan workshop dilaksanakan secara end-to-end selama 3 hari, yaitu mulai tanggal 26 Oktober hingga 28 Oktober 2022.
Pada dua hari pertama, UMKM akan mendapatkan materi beserta praktek secara langsung bagaimana membangun sebuah branding yang sesuai dengan bisnis UMKM/unit usaha pesantren beserta pemilihan packaging yang sesuai dengan target market UMKM tersebut.
Adapun pada hari ketiga akan dilaksanakan kunjungan langsung ke lokasi UMKM untuk meningkatkan kualitas branding dan packaging terhadap produk yang dihasilkan agar menjadi lebih baik dan menarik bagi konsumen.
Seluruh rangkaian kegiatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas branding dan packaging produk UMKM dan unit usaha pondok pesantren di Provinsi Banten. (*/Faqih)