Loading...
Loading...
Pelantikan Robinsar IRT Sankyu

BEM Banten Bersatu Aksi di Jakarta, Evaluasi Kinerja 100 Hari Prabowo dan Suarakan 7 Tuntutan

Posco PLN Sankyu Pelantikan

 

JAKARTA– Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Aksi tersebut sebagai bentuk evaluasi 100 hari kinerja Kabinet Merah Putih bentukan Presiden Prabowo Subianto. Dalam aksi juga BEM Banten menyuarakan 7 tuntutan.

Tuntutan tersebut yakni:

1. Cabut Status PSN dan Hentikan Pembangunan PIK 2.
2. Hentikan Galian C di Provinsi Banten.
3. Sahkan RUU Perampasan Aset dan Masyarakat Adat.
4. Penegasan Peran Kementerian Kesehatan dalam Program Kesehatan
5. Reshuffle Para Menteri yang Tidak Kompeten – Mendesak perombakan kementerian yang dinilai gagal, seperti Kementerian LHK, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian ESDM, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Desa.
6. Wujudkan Reforma Agraria Sejati.
7. Usut Tuntas Mafia Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Banten.

Lebak Dewan PDIP Pelantikan

Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto menuturkan, sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuai berbagai kontroversi.

Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh keduanya dinilai tidak berpihak kepada rakyat, bahkan semakin menambah beban masyarakat, khususnya di Banten.

Pelantikan Andra Hasbi Rifky

Dalam aksi ini, mahasiswa menyoroti berbagai permasalahan fundamental yang muncul selama 100 hari pertama pemerintahan, mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih jauh dari kata efektif, permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM), hingga eksploitasi lingkungan.

Salah satu isu utama yang disoroti adalah proyek Pembangunan PIK 2 dan galian C di Banten, yang dianggap merugikan rakyat serta menyebabkan dampak lingkungan yang masif.

“100 hari pemerintahan ini seharusnya menjadi momentum untuk membuktikan keberpihakan kepada rakyat, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Rakyat semakin menjerit akibat kebijakan yang tidak pro-rakyat,” ujarnya.

“Kami akan terus mengawal dan menekan pemerintah agar segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan ini,” tegasnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal BEM Banten Bersatu, Geri Wijaya, juga menambahkan bahwa gerakan ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan langkah nyata mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.

“Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami diindahkan. Jika pemerintah tetap abai, maka gelombang perlawanan dari mahasiswa akan semakin besar,” ujarnya.

BEM Banten Bersatu berharap pemerintah segera merespons tuntutan yang disampaikan.

“Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata, mahasiswa siap untuk melakukan aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar,” tutup Presma Unbaja itu. (*/Ajo)

Bank Banten Pelantikan
DPRD Banten Pelantikan Gubernur
HIPMI Korpri Lebak Pelantikan
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien
Close