BPS Catat Ekspor Banten Turun, Impor Naik
SERANG – Badan Statistik Provinsi (BPS) Provinsi Banten mencatat, nilai ekspor Banten Mei 2022 turun 27,86 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,44 miliar menjadi US$1,04 miliar.
Kepala BPS Banten, Dody Herlando mengungkapkan, ekspor nonmigas Mei 2022 mengalami penurunan 28,54 persen menjadi US$1,02 miliar dibanding bulan sebelumnya.
Dikatakannya, nilai ekspor nonmigas terbesar pada Mei 2022 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$185,45 juta.
“Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Mei 2022 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$208,14 juta,” katanya dalam keterangan resmi, seperti dikutip pada Kamis, 14 Juli 2022.
Ia menyebut, ekspor nonmigas Mei 2022 mengalami penurunan pada sektor pertanian, sector industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan lainnya apabila dibandingkan bulan sebelumnya.
“Nilai ekspor Banten Mei 2022 tertinggi melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai US$777,91 juta,” sebutnya.
Sementara untuk perkembangan impor di Banten sendiri justru meningkat.
Nilai impor Banten Mei 2022 naik 3,89 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,68 miliar menjadi US$1,75 miliar.
Impor migas pada Mei 2022 yang naik 23,89 persen dari US$682,68 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$845,74 juta.
“Berbanding terbalik dengan migas, pada komoditi nonmigas yang terjadi yaitu penurunan nilai impor sebesar 9,75 persen menjadi US$903,33 juta apabila dibanding bulan sebelumnya,” bebernya.
Dijelaskannya, nilai impor nonmigas terbesar Mei 2022 berasal dari golongan bahan kimia organic (HS 29) yang mencapai US$266,69 juta.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Mei 2022 kata dia, adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$120,64 juta.
Adapun nilai impor menurut golongan penggunaan barang Mei 2022 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan nilai impor terjadi pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan terjadi penurunan nilai impor pada barang konsumsi.
“Dilihat dari pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Mei 2022 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$994,67 juta,” pungkasnya. (*/Faqih)