BPS: Nilai Ekspor-Impor Banten Turun
SERANG – Badan Statistik Provinsi (BPS) Provinsi Banten mencatat, nilai ekspor Banten pada Desember 2021 turun 2,94 persen dibanding November 2021, yaitu dari sebelumnya sebesar US$1,33 miliar menjadi US$1,29 miliar.
Ekspor non migas Desember 2021 mengalami penurunan 2,87 persen menjadi US$1,29 miliar dibanding bulan sebelumnya.
“Nilai ekspor non migas terbesar pada Desember 2021 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$254,16 juta,” kata Kepala BPS Banten, Dody Herlando dalam keterangan resminya, seperti dikutip Fakta Banten, pada Kamis, (3/2/2022).
Dikatakannya, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Desember 2021 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$223,52 juta.
“Ekspor non migas Desember 2021 mengalami peningkatan pada sektor pertanian, sedangkan sektor industri, serta sektor pertambangan dan lainnya menurun bila dibandingkan bulan sebelumnya,” sebutnya.
Ia mengatakan, jika nilai ekspor Banten Desember 2021 tertinggi yaitu melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai US$1,03 miliar.
Sementara kata dia, nilai impor Banten Desember 2021 turun 1,93 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,55 miliar menjadi US$1,52 miliar.
Ia menyebut, Impor migas pada Desember 2021 turun 23,01 persen dari US$771,97 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$594,35 juta.
“Sedangkan, pada komoditi non migas peningkatan nilai impor sebesar 18,87 persen menjadi US$929,87 juta apabila dibanding bulan sebelumnya,” sebutnya.
Adapun untuk nilai impor nonmigas terbesar Desember 2021 berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$316,18 juta.
Diungkapkannya, negara pemasok barang impor non migas terbesar pada Desember 2021 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$162,89 juta.
“Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Desember 2021 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada golongan barang konsumsi, sedangkan penurunan nilai impor terjadi pada bahan baku/penolong dan barang modal,” bebernya.
“Dilihat dari pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Desember 2021 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$777,09 juta,” tambah Dody. (*/Faqih)