Cerita Mahasiswa Masuk Pertahanan KP3B, Mulai dari kena Pukul hingga Ingin Ketemu Pj Gubernur Banten
SERANG – Sebanyak 150 mahasiswa yang mengatasnamakan BEM Banten menggelar aksi demonstrasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, pada Jumat, (5/5/2023).
Bahkan dalam aksinya, mahasiswa yang terdiri dari berbagi kampus itu sempat berhasil melewati gerbang Pendopo Gubernur Banten.
Koorlap Aksi sekaligus Perwakilan BEM Serang Raya, Robi Firdaus menceritakan, awal mula pihaknya bisa memasuki halaman Kantor Gubernur Banten itu lantaran pintu gerbang terbuka.
“Karena gerbangnya gak dikunci masa aksi sedikit panas. Posisi gerbang dibuka jadi langsung pada masuk,” kata Robi kepada awak media di sela-sela aksinya.
Kedatangannya ke Pendopo Gubenur Banten itu tak lain ingin menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. Namun kata dia, pihaknya tak ditemui.
“Tidak ada kepentingan apapun masuknya kita, cuma ingin menyampaikan isu-isu daerah,” jelasnya.
Kendati begitu, dirinya mengaku justru mendapatkan intimidasi, bahkan ada massa aksi yang kena pukul. Ia tidak mengetahui percis siapa yang memukulnya.
“Tidak ditemui Pj Gubernur, sedikit kena intimidasi, sedikit keos,” ucapnya.
Pihaknya kecewa lantaran aksinya tersebut tak ditemui Pj Gubernur Banten. Menurutnya, kehadiran Pj Gubernur Banten tak berdampak untuk masyarakat.
Sementara itu, Korlap Aksi yang lain, Badru Jaman mengaku sempat kena pukul saat aksi di depan Pendopo Gubernur Banten.
“Kena tonjok,” ucapnya.
Badru sendiri sempet berorasi di depan Pendopo Gubernur Banten, dengan menyampaikan isu-isu kedaerahan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 10 tuntutan yang disampaikan mahasiswa kaitan dengan May Day dan Hardiknas 2023. Berikut tuntutannya.
1. Cabut UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 dan PP turunannya
2. Turunkan harga BBM dan stabilkan harga kebutuhan pokok
3. Batalkan KUHP baru rasa kolonial, cabut pasal karet UU ITE
4. Tolak RUU Sisdiknas
5. Hentikan eksplorasi lingkungan dan ruang hidup masyarakat Padarincang
6. Usut tuntas pelaku kekerasan dalam tragedi kanjurihan
7. Wujdukan ruang publik yang aman bagi anak dan perempuan
8. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah demokratis serta bervisi kerakyatan
9. Wujdukan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional
10. Bangun industrialisasi nasional yang berdaulat dan mandiri. (*/Faqih)