Dampak Covid-19, Nasib 2.600 UMKM di Banten Terancam Gulung Tikar

SERANG – Sebanyak 2600 pelaku usaha di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Banten terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19. Diketahui, saat ini nasibnya masih samar, antara gulung tikar dan bertahan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, ada 2.600 UMKM di Banten yang telah didata dan diajukan ke Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi banten guna mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600.000.

“Ada 2.600 yang kita ajukan ke Dinas Sosial, untuk mendapatkan BLT yang hasil refocusing anggaran yang untuk sefty net (jaring pengaman sosial) itu,” katanya kepada wartawan usai menghadiri kegiatan dialog bersama pelaku UMKM dan DPD RI dalam persiapan new normal di Provinsi Banten, Kamis (11/6/2020)

Pijat Refleksi

Data pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 itu kata Tabrani didapatkan dari pemerintah kabupaten-/kota se-Provinsi Banten. Pihaknya mengaku hanya sebatas mengajukan, namun terkait teknis ada diserahkan kepada Dinsos.

Sementara, ia menyarakan para pelaku UMKM untuk bertahan di saat-saat pandemi. Dengan melakukan skema migrasi.

“Terus bertahan, pertama kalau bisa mereka melakukan migrasi dari offline ke online, yang kedua bisa migrasi usaha, yang tadinya fokus di fashion, bisa beralih ke jenis makanan dijual secara online,” terangnya.

Diakuinya, dampak pandemi Covid-19 bukan hanya dirasakan oleh para pelaku UMKM saja, namun juga pada sektor-sektor yang lain ikut merasakan dampaknya. (*/JL)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien