DPUPR Banten Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Cibinuangeun, Nilainya Rp8 Miliar

LEBAK – Pemprov Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun 2024 ini tengah menggenjot berbagai pembangunan infrastruktur. Di antaranya pembangunan yang masuk ke dalam proyek strategis daerah yaitu pekerjaan kontruksi rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (D.I) Cibinuangeun, Lebak.

Saat ini PUPR Provinsi Banten sedang melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi D.I Cibinuangeun di Kabupaten Lebak. Anggaran yang digunakan untuk kegiatan rehabilitasi jaringan Daerah Irigasi (DI) Cibinuangeun nilainya 8.032.879.400,00  dengan masa waktu kerja 208 hari.

Adapun sumber anggaran pembangunan tersebut berasal dari APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2024. Pekerjaan konstruksi tersebut ditarget rampung akhir tahun 2024.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten IArlan Marzan mengatakan, saat ini pekerjaan konstruksi rehabilitasi jaringan irigasi Cibinuangeun D.I tersebut menunjukkan progres positif.

“Tentu kami berharap pekerjaan ini selesai tepat waktu sesuai kontrak yakni akhir tahun 2024,” kata Arlan saat dikonfirmasi wartawan, pada Jumat, (2/8/2024).

Arlan menjelaskan, konstruksi rehabilitasi jaringan irigasi D.I tersebut penting dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan air di area persawahan daerah sekitar.

“Daerah Irigasi ini juga sedikit banyak berkontribusi terhadap penanggulangan banjir, karena ada di beberapa titik itu melewati permukiman warga,” ucap Arlan.

Lebih jauh Arlan menjelaskan, pekerjaan konstruksi tersebut sudah melakukan tahapan proses sesuai prosedur serta didampingi langsung oleh pengawalan dan pengamanan (Walpam) Kejati Banten setiap prosesnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Banten, Dikdik Purwanto menambahkan, pada tahun 2024 ini pihaknya melaksanakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada D.I yang luasnya 1.000 hektare sampai 3.000 hektare dan D.I di kabupaten/kota.

“Untuk rehabilitasi D.I Cibinuangeun ditarget selesai akhir tahun di bulan Desember,” ucap Dikdik.

Menurut Dikdik, hal yang kemungkinan menjadi kendala dan perlu diantisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut adalah faktor cuaca.

“Karena indikasi akhir tahun ini masuk musim penghujan. Kemudian juga kinerja dari sisi pelaksanaan tentu akan kami kawal terus sesuai dengan ketentuan. Jika ada kemungkinan deviasi atau keterlambatan, kita akan laksanakan SCM (Show Cause Meeting) untuk memastikan dan mencari solusi atas kendala yang ada. Sesuai arahan pimpinan, selain memastikan tepat waktu, tepat mutu adalah mutlak. Tidak boleh ada main-main dalam pekerjaan, kesesuaian spesifikasi adalah wajib,” pungkasnya. (*/Faqih)

KPU Pandeglang Debat
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien