SERANG – Munculnya fenomena crosshijaber menuai pembicaraan warganet dan viral di media sosial, terutama Instagram hingga Twitter dalam beberapa pekan terakhir.
Crosshijaber merupakan kumpulan para pria yang gemar berpenampilan layaknya perempuan, bahkan mereka kerap menggunakan hijab serta bergaya syar’i lengkap dengan cadar, bak perempuan pada umumnya.
Para crosshijaber tersebut juga memiliki komunitas di sejumlah media sosial seperti halnya Instagram. Berdasarkan pantauan Fakta Banten, tagar crosshijaber di Instagram mencapai 1000+ tagar. Nampak banyaknya postingan pria berpakaian layaknya seorang perempuan.
Bahkan berdasarkan pemberitaan media nasional dan lokal, beberapa dari crosshijaber tersebut berani masuk ke tempat yang dilarang bagi pria, seperti tempat wudu, area tempat salat wanita di masjid bahkan toilet.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Banten Juheni M Rois menegaskan bahwa itu merupakan sebuah kejahatan.
Meski di wilayah Banten tidak terdengar sekalipun adanya komunitas crosshijaber, namun Juheni tetap bersitegas bahwa fenomena itu adalah kejahatan.
“Kalau itu benar laki-laki menyamar pakai pakaian perempuan itu kejahatan,” katanya kepada Fakta Banten di Fraksi PKS DPRD Banten, Selasa, (29/10/2019).
Juheni berkesimpulan bahwa adanya crosshijaber sangat bertentangan dengan hukum agama.
“Sangat bertentangan lah, Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai pakaian laki-laki, jadi masing-masing kan punya identitas, jangan sampai satu sama lain saling menyerupai, apalagi tujuannya tidak benar. Itu kejahatan,” terangnya.
Selain kejahatan, Ia pun juga mengatakan bahwa hal itu merupakan kelainan jiwa dan perbuatan tercela.
“Tetapi secara umum perbuatan itu tercela,” katanya.
Pihaknya sangat mengaharapkan kepada aparat kepolisian, jika ada laporan dan temuan dari masyarakat, bisa langsung menangkapnya.
“Kita mengaharapkan ketika ada laporan, polisi langsung menangkap,” (*/Qih)
