FSPP Banten Beberkan Dampak Pandemi Bagi Ponpes
SERANG – Pandemi Covid-19 telah berdampak sistemik ke berbagai ruang kehidupan masyarakat Indonesia. Bukan hanya dalam aspek kesehatan, namun juga masuk kepada kehidupan lembaga keagamaan seperti Pondok Pesantren (Ponpes)
“Terutama adalah kami rasakan ya, ekonomi wali santri itu mengalami penurunan sehingga mengalami kesulitan pada pembiayaan pesantren,” ujar Ketua Presidium Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Banten, KH Anang Azhari Ali kepada wartawan usai pembukaan Rapat Kerja (Raker) II di Gedung Negara Banten (Pendopo Lama), Kota Serang, Selasa (19/1/2021).
Selain itu kata Anang, pemberdayaan ekonomi Ponpes yang ada terdampak akibat pandemi Covid-19. Padahal kata dia itu menjadi kekuatan para santri.
“Maka ketika saat pernah diliburkan sekitar 3 bulan ini bagi pesantren, bagi para guru ini mengalami kendala. Kenapa? Ekonomi pesantren ikut mati juga karena pasarnya mati,” jelasnya.
“Ketiga dampaknya pada para karyawan ikut mati juga, kenapa? Pesantren gak bisa juga memberdayakan mereka untuk bekerja di pesantren. Ini yang dirasakan oleh pesantren,” sambungnya.
Namun pihaknya mengaku punya komitmen dengan para ulama, bahwa pesantren dalam lokasi tersendiri tidak berasimilasi dengan masyarakat luar guna menghindari penyebaran wabah.
“Akhirnya dengan kekuatan doa, zikir, ikhtiar maka silakan bagi para wali santri untuk masuk ke dalam pesantren dan kita berlakukan protokol kesehatan penuh.
Dilain hal, meski masih di masa pandemi, pihaknya mengatakan bahwa Ponpes di Banten juga telah memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), namun mesti melalui tes Corona terlebih dahulu. (*/Faqih)