Gelar Aksi, Mahasiswa Banten Serukan Keadilan untuk Petani dan Ungkap Praktik Monopoli
SERANG – Suasana tegang meliputi depan Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Banten pada Selasa siang, ketika puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Peduli Petani menggelar aksi demonstrasi, Selasa, (15/10/2024).
Mereka menuntut perhatian pemerintah terkait krisis pertanian yang melanda daerah tersebut, yang diduga diwarnai oleh praktik monopoli oleh oknum pejabat.
Krisis pertanian di Banten semakin mendalam, meskipun pemerintah telah menggelontorkan dana besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, bantuan tersebut dinilai tidak tepat sasaran, dan masyarakat mulai mempertanyakan transparansi dalam pengelolaan dana tersebut.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Peduli Petani, Baehaki, mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami menemukan adanya indikasi bahwa oknum Kepala Bidang Dinas Pertanian Provinsi Banten merangkap jabatan sebagai kontraktor. Praktik monopoli ini telah menghambat akses para petani terhadap sumber daya yang seharusnya mereka terima,” ujarnya dengan nada tegas.
Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa. Para mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan mendesak kepada pihak berwenang, antara lain:
1. Mendesak Penanganan Praktik Monopoli:
Meminta pemerintah untuk segera mengatasi dampak negatif dari praktik monopoli yang menghambat perkembangan pertanian.
2. Transparansi dan Akuntabilitas: Meminta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk memberikan penjelasan terkait pengelolaan pengadaan di sektor pertanian.
3. Penegakan Hukum:
Mengajak Inspektorat Provinsi Banten dan BPK untuk melakukan investigasi terhadap dugaan korupsi dan kolusi yang merugikan petani.
Para demonstran juga menyerukan solidaritas masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi petani.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersatu memperjuangkan hak-hak petani. Keadilan dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya pertanian adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Baehaki.
Aksi ini berhasil menarik perhatian media dan masyarakat luas, mengingat urgensi masalah pertanian yang berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan di Banten.
Dengan semangat yang menggebu, para mahasiswa berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata demi kesejahteraan petani dan kelangsungan sektor pertanian di daerah ini. (*/Red)