SERANG – Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, Provinsi Banten memiliki semua potensi wisata. Hal itu kata dia, mesti bisa dijadikan agenda bersama dalam mengembangkan potensi wisata di Banten.
“Tempat wisata harus menjadi berkah bagi masyarakat sekitar,” ujar Gubernur Andra Soni dalam Rapat Koordinasi Persiapan Siaga Wisata bersama Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa di Aula Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten, Kamis (20/3/2025).
Gubernur Andra Soni mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengoptimalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengatakan, Provinsi Banten memiliki potensi yang sangat besar terhadap destinasi wisata. Di antaranya destinasi wisata pantai, karena Provinsi Banten memiliki garis pantai yang sangat panjang.
Dikatakannya, dalam mengoptimalkan potensi wisata di Provinsi Banten dibutuhkannya sinergi dan kolaborasi semua pihak. Sehingga dampak terhadap masyarakat yang berada di sekitar destinasi wisata.
“Target Pemprov Banten disektor pariwisata bukan untuk meningkatkan PAD, tetapi bagaimana ini dapat memberikan efek positif bagi masyarakat. Dengan kolaborasi kita, wisata bisa mengurangi kemiskinan,” katanya.
Selanjutnya, Andra Soni berharap ekosistem destinasi wisata di Provinsi Banten dapat di maksimalkan. Sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Kita juga mendorong untuk membuat festival dalam mengenalkan destinasi wisata, namun ekosistem destinasi wisata harus diperbaiki dahulu. Saya ingin itu bermanfaat bagi masyarakat dan pertumbuhan serta perputaran ekonomi di masyarakat berjalan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Andra Soni mengungkapkan efesiensi anggaran yang dilakukan saat ini oleh Pemprov Banten bertujuan untuk menghilangkan dan membongkar kebiasaan lama yang tidak produktif. Salah satunya kata dia, harus mengurangi kegiatan-kegiatan seremonial.
“Sejak menjabat gubernur, saya melakukan efesiensi. Pertama efesiensi perjalan dinas dan pejalanan ke luar negeri, dari efesien itu kita bisa bikin sekolah gratis tahun 2025 serta efesiensi tersebut kita bisa membangun jalan desa dan mungkin itu menjadi salah satu akses wisata,” jelasnya.
Sementara, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa berharap Provinsi Banten dapat mengoptimalkan potensi destinasi wisatanya pada momentum libur lebaran tahun ini. Terlebih setiap tahunnya banyak wisatawan yang mengunjungi sejumlah pantai yang berada di Provinsi Banten.
“Kalau bicara Banten, itu ada pantainya panjang dan setiap tahun kita selalu deg-degan setiap masuk musim libur, jangan ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Ni Luh, pemerintah harus menggiatkan proses edukasi kepada wisatawan. Sehingga mereka merasa aman dan nyaman saat berwisata.
“Kita mengedukasi masyarakat itu yang penting sekali, apa yang boleh dan tidak dilakukan wisatawan. Itu harus terus kita ingatkan,” katanya.
Selain itu, ia memprediksikan setidaknya terdapat 2 juta orang yang bergerak ke Provinsi Banten pada libur lebaran. Sehingga hal itu harus dapat dioptimalkan oleh pemerintah daerah.
“Berdasarkan data Kemenhub, tahun ini diperkirakan ada 145 juta masyarakat atau 52 persen melakukan pergerakan, baik mudik dan wisata, dari 52 persen itu ada 1,7 persen yang melakukan perjalanan sekitar Banten,” jelasnya.
“Kita harus menangkap potensi dari libur lebaran yang panjang ini, berikan pengalaman wisatwan yang baik. Maka itu akan membuat wistawan kembali lagi karena ada value untuk menarik wisawatan,” pungkasnya. (*/Faqih)