Hadiri Milad Muhammadiyah di Banten, Menteri Yandri Susanto Siap MoU Bekerjasama Membangun Desa
SERANG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten, KH Muhammad Syamsuddin, memberikan pesan inspiratif kepada Menteri Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Yandri Susanto, dalam Resepsi Milad Ke-112 Muhammadiyah.
Acara yang berlangsung di halaman Gedung PWM Banten ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Yandri Susanto, yang mendapatkan ucapan selamat atas terpilihnya di Kabinet untuk memajukan desa-desa tertinggal di Indonesia.
“Selamat berjuang, Pak Yandri. InsyaAllah, desa-desa yang tertinggal dan terbelakang akan menjadi desa terdepan di tangan Bapak. Kehadiran Bapak hari ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah dan Muhammadiyah untuk membangun negeri ini,” ungkap KH Syamsudin, Minggu (1/12/2024).
KH Syamsuddin juga menyoroti peran Muhammadiyah yang memiliki jaringan hingga tingkat desa melalui cabang, ranting, majelis taklim, dan lembaga pendidikan.
“Muhammadiyah adalah matahari yang terus bersinar. Dengan kerja sama yang erat, saya yakin program-program pembangunan desa akan lebih cepat terealisasi, membawa kemakmuran tidak hanya untuk warga Muhammadiyah tetapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Dalam resepsi tersebut, Menteri Yandri menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Muhammadiyah yang juga bisa menjadi mitra strategis pemerintah.
“Lebih dari 75.000 desa di Indonesia, masih terdapat 3.000 desa yang belum memiliki akses listrik, serta ribuan lainnya yang masih berstatus tertinggal,” kata Yandri dalam sambutannya.
Ia menilai Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk membantu mengatasi permasalahan ini.
“Saya kira Muhammadiyah biasanya tertantang untuk memajukan daerah-daerah yang terbelakang. Maka saya siap melakukan MoU secara khusus dengan Perserikatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Yandri saat memberikan sambutan.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan desa dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan berkeadilan.
“Kemiskinan, kebodohan, kelaparan, keterbelakangan, orang rendah ilmunya itu kebanyakan ada di desa. Sekarang kami mengajak Perserikatan Muhammadiyah, Keluarga Besar Muhammadiyah untuk terus bergerak ke arah desa,” tutupnya.
Ia juga menyinggung visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan Asta Cita, khususnya poin keenam, yakni membangun dari desa dan dari bawah.
“Hal ini juga untuk menggerakkan perintah dari Bapak Prabowo atau Asta Cita yang keenam, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Yandri.
“Bersama dengan Muhammadiyah, Insyaallah kita bisa mempercepat laju perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di desa,” imbuhnya.
Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam pembangunan desa.
Selain itu, rangkaian kegiatan Milad Ke-112 Muhammadiyah juga diisi dengan bazar, penghargaan guru dan siswa teladan, serta pembagian Alquran dan buku.
Selain Yandri, hadir pula Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti yang juga selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah. (*/Hery)