Hampir 1 Tahun Produksi, Keuntungan Madu Palsu Capai Rp8 Miliar

Dapatkan notifikasi lansung ke perangkat Anda, Klik Aktifkan

SERANG – Polda Banten mengungkap kasus pemalsuan madu yang dilakukan oleh tiga pelaku, AS (24), TM (35) dan MS (47).

Para pelaku mulanya belajar dari internet untuk melancarkan bisnisnya tersebut, yakni cara-cara memalsukan madu.

Mereka menjual madu mulai dari kisaran harga Rp24.000 perliter, kemudian harga eceran mencapai Rp70.000-120.000.

“Kalau kita kalkulasi antara hitungan modal atau hasil, pelaku bisa menghasilkan Rp8 miliar jual madu doang,” ujar Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syafrudin kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolda Banten, Selasa (10/11/2020).

Pihaknya mengungkap bagaimana para pelaku bisa memproduksi madu palsu dalam satu hari bisa sebanyak satu ton.

Madu itu dijual dengan cara online dan berbasis orderan. Disebarkan ke Banten serta daerah lainnya.

“Dari pengembangan wilayah Lebak, ternyata memang produksinya di Jakarta,” katanya.

“Kita punya keyakinan ini merupakan sebuah tindak pidana. Dengan barang bukti 30 botol madu palsu,” sambung Nunung.

Atas itu pihaknya mengambil upaya penegakan hukum, meski masih ada beberapa tempat yang akan disurvei keberadaan madu palsu tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pemalsuan produksi madu icon Banten tersebut modusnya dengan mencampurkan bahan-bahan yang mengandung zat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Ketiga zat tersebut yakni molase, glukosa dan fruktosa. (*/Faqih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien