SERANG – Impian masyarakat Banten untuk menikmati layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line hingga Kota Serang memasuki babak baru.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil langkah proaktif dengan mengusulkan anggaran untuk studi kelayakan (feasibility study) proyek elektrifikasi jalur kereta pada tahun 2026.
Langkah ini menjadi fondasi awal dan syarat utama agar proyek KRL hingga Serang bisa masuk dalam agenda pembangunan nasional.
Kepala Dishub Provinsi Banten, Tri Nurtopo, menjelaskan bahwa langkah ini sangat krusial karena proyek elektrifikasi ternyata belum masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Menurutnya, rencana pemerintah pusat untuk Banten saat ini hanya mencakup pembangunan jalur ganda (double track) dari Rangkasbitung hingga Merak.
“Di dalam RPJMN pusat, yang ada untuk kita adalah double track Rangkasbitung–Serang–Merak. Setelah kami diskusikan, program itu tidak otomatis mencakup elektrifikasi untuk mendukung layanan KRL,” jelas Tri Nurtopo, Jumat (11/7/2025).
Karena itu, Kementerian Perhubungan meminta adanya usulan resmi dari daerah sebagai dasar untuk mempertimbangkan penambahan program elektrifikasi tersebut.
Menindaklanjuti permintaan tersebut, Dishub Banten bergerak cepat. Tri Nurtopo menegaskan pihaknya telah secara resmi memasukkan usulan anggaran untuk kajian studi kelayakan tersebut pada tahun depan.
“Saya sebagai dinas teknis sudah mengusulkan untuk dianggarkan kajian FS untuk elektrifikasi di 2026. Mudah-mudahan teranggarkan tahun depan,” ujarnya.
Dikatakan Tri, studi kelayakan ini nantinya akan menjadi landasan kuat bagi Pemprov Banten untuk meyakinkan pemerintah pusat.
Kajian tersebut akan menganalisis berbagai aspek, mulai dari kelayakan teknis, ekonomi, hingga dampak sosialnya.
Jika disetujui, ini akan menjadi pintu gerbang terwujudnya KRL hingga ke ibu kota Provinsi Banten yakni Kota Serang. (*/Rizki)
