Jawara, Santri dan Ulama Ramai-ramai Kecam Aksi Ansor-Banser Tolak Habib Rizieq ke Banten

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

SERANG– Aksi penolakan Habib Rizieq yang dilakukan di alun-alun Serang, Banten, berbuntut panjang. Sejumlah pondok pesantren, perkumpulan ormas Islam bahkan para jawara Banten mengecam keras aksi tersebut. Pasalnya, selain menolak, massa aksi dianggap melakukan penghinaan terhadap Habib Rizieq.

Salah satunya dari spanduk yang dipampang yang menyebut Rizieq Shihab bukan habib dan bukan keturunan rasul.

Seperti diketahui, seperti dikutip dari Tribunbanten (jaringan Wartakota), sekitar 150 orang dari tiga organisasi masyarakat (ormas), yakni Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas), Jalak Banten dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Banten melakukan aksi unjuk rasa penolakan kedatangan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Banten.

Ratusan anggota dari ketiga ormas dengan seragam khas masing-masing menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kota Serang, Jumat (20/11/2020).

Tampak tiga spanduk besar dibentangkan pengunjuk rasa berisi penolakan untuk Rizieq Shihab.

Advert

Siti Komariah, salah satu peserta aksi, mengatakan ketiga ormas yang melakukan aksi damai ini akan melakukan penolakan jika Rizieq Shihab nekat datang ke tanah jawara.

“Kami deklarasi di alun-alun Serang untuk menolak adanya kedatangan Rizieq Shihab, karena membuat resah di Banten. Kami dari Banten bersiap menolak Rizieq Shihab yang telah membuat resah di wilayah Banten,” ujarnya di lokasi unjuk rasa.

Menurutnya, Rizieq Shihab selaku pimpinan ormas Islam justru telah membuat kegaduhan dan keresehan di masyarakat sepulang dari Arab Saudi bersamaan masih adanya pandemi Covid-19.

Menurutnya, ketiga ormas terpanggil untuk bertanggung jawab menjaga NKRI di Banten.

Video Klarifikasi Labpas /Dok
PUPR Banten Infografis

“Kami tidak ingin dengar ujaran kebencian terhadap ulama, TNI, Polri, dan pemerintah, apalagi mencoba mengganggu pemerintah yang sah,” tegasnya.

Aksi itu pun mendapatkan kecaman keras.
Bahkan, sejumlah santri, ulama dan jawara di berbagai lokasi di Banten membuat aksi susulan dengan mendeklasikan sumpah bahwa mereka mengakui Rizieq Shihab sebagai habib dan keturunan nabi dan akan selalu mendukung Habib Rizieq dalam menegakkan amar maruf nahi munkar.

Lapbas minta maaf
Menyusul ramainya respon masyarakat Banten terhadap aksi itu, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) menyampaikan klarifikasi terkait keberadaan mereka di lokasi aksi.

Mereka mengaku ‘telah dijebak’ lantaran tidak mengetahui bahwa aksi tersebut untuk menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Banten.

Rombongan pengurus Lapbas pun bertandang ke kediaman ketua FPI Banten, KH.Buya Qurthubi Jaelani, untuk meminta maaf.

Mereka juga tidak tahu menahu asal-usul spanduk yang dibentangkan dalam aksi.
Mereka juga menyebut, ormas mereka dicaatut oleh Ansor Banten dalam surat pemberitahuan Ke Polda Banten.

“Demi Allah kami tidak tahu menahu kalau aksi itu akan ada spanduk penolakan IB HRS ke Banten karena kami hanya diminta pengamanan oleh Banser-Ansor Banten,” demikian bunyi pernyataan yang beredar.
Sementara itu, dalam video yang beredar, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lapbas menyampaikan permintaan maafnya.

“Saya atas nama pribadi, Haji Sunjana selaku Sekjen DPP Lapbas dan disamping kanan saya Ketua DPD Lapbas Provinsi Banten Bapak Agus dan disamping kiri saya Sekjen DPD Lapbas Banten Bapak Amar mengucapkan permohonan maaf kepada Habib Rizieq dan para ulama, para kiyai yang ada di Provinsi Banten, umumnya di Indonesia,” ucap pria dalam video yang diterima awak media, Jumat (20/11/2020) malam.

Bahkan dalam video itu, pria yang mengaku Ketua DPP Lapbas, H Sunjana mengaku jika pihaknya tidak mengetahui terkait aksi deklarasi penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab ke wilayah Provinsi Banten.

“Sekaligus kami memberitahukan bahwa aksi yang tadi dilakukan, kami tidak tahu sama sekali,” lanjutnya. (*/Wartakota)

Bawaslu Kota Serang Money Politik
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien