Kinerja Bank Banten Diapresiasi
SERANG – Ketua DPRD Banten, Andra Soni menilai, kinerja Bank Banten saat ini patut diapresiasi lantaran semakin membaik.
Menurutnya, secara operasional sudah mulai bisa membiayai diri sendiri dan yang paling penting kata dia, dana Kas Daerah aman karena manajemen Bank Banten yang baru tidak menggunakan dana tersebut untuk ekspansi melainkan sudah mendapatkan dana melimpah dari nasabah retail maupun korporasi.
Oleh karena itu lanjutnya, semua pihak harus mendukung apa yang sudah menjadi capaian Bank Banten saat ini dan membantu melepaskan Bank Banten dari masalah masa lalu yang harus diselesaikan.
“Apa yang telah dicapai Bank Banten saat ini dapat dilihat dari perbaikan kredit bermasalah yang terus menerus dapat diperbaiki baik dengan penagihan maupun restrukturisasi,” katanya dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 22 Juni 2022.
Diketahui, pada tahun 2020, kredit macet saat itu 1,913,480 triliun. Per bulan Maret 2021, kredit macet yang diselesaikan turun menjadi 517,237 milyar. Pada akhir 2021, kredit macet yang diselesaikan turun menjadi 436,078 milyar.
Interest income atau pendapatan yang didapat dari bunga tahun 2021, pada triwulan satu hanya sebesar 64.8 milyar, memasuki triwulan ke dua 131.2 milyar, triwulan ketiga sebesar 209.8 milyar dan di akhir tahun 2021, sebesar 310.3 milyar.
Fee base income atau Pendapatan yang berbasis dari komisi, seperti biaya transfer, biaya bulanan meningkat 10 kali lipat. LDR (loan deposit ratio) atau Kredit dibandingkan dengan dana pihak ke tiga, angkanya semakin turun akan semakin baik. pada tahun 2021, triwulan pertama, 99.2%, triwulan kedua 74.6%, triwulan ketiga 85.0%, triwulan keempat 66.5%.
Adapun angka BOPO atau biaya operasional berbanding dengan pendapatan operasional, kalau ditekan terus kebawah semakin efektif pengelolaan keuangannya, tahun 2021, triwulan pertama, 183.1%, triwulan kedua 190.3%, triwulan ketiga 179.8% dan triwulan keempat 158.3%.
Dikesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta, Akhmadi mengatakan, apa yang dilakukan oleh direksi Bank Banten saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Di antaranya likuiditas juga semakin membaik, dibuktikan dengan tingkat kepercayaan masyarakat meningkat, kewajiban menambah modal 2021 dilakukan dengan Penerbitan saham barumelalui PUT VII berhasil meraup dana masyarakat sebesar RP. 618 miliar,” katanya.
Kemudian penyaluran kredit berkualitas dilakukan dengan lebih selektif dan lebih hat ihati dengan growth sejak bulan Juni – Desember 2021 adalah sebesar ±Rp. 800 miliar fokus pada kredit consumer, Peningkatan pendapatan bunga selain dari penyaluran kredit baru tersebut, didukung juga dari peningkatan fungsi treasury dalam mengoptimalkan dana yang tersedia menjadi pendapatan bagi Bank.
Peningkatan fee base income disebut membuat pendapatan operasional perusahaan semakin membaik juga upaya efisiensi telah dilakukan oleh Manajemen Bank Banten dengan menutup beberapa kantor cabang di luar Banten yang merugi sehingga Rasio BOPO menjadi lebih baik, Layanan digital semakin menjadi prioritas, seperti mobile banking, cash management, dan lain-lain.
Dari data asset Bank Banten juga meningkat, naik sebesar 65.7%, dari 5,34 triliun menjadi Rp8.85 triliun, ditopang dari dana pihak ketiga.
“Namun nampaknya tantangan terbesar Bank Banten menyelessaikan persoalan masa lalu yang akan sedikit banyaknya mempengaruhi profitabilitas Bank Banten kedepan,” terangnya.
“Tugas pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama menjaga dan mengawal Bank kebanggan Banten untuk lebih sehat lagi,” tambah Akhmadi. (*/Faqih)