LPTQ Cilegon Kritisi MTQ XIX Provinsi Banten: Panitia Terkesan Kurang Siap

Hut bhayangkara

SERANG – Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Cilegon menanggapi terkait pelaksanaan Kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XIX Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022 yang terkesan kurang siap dalam pelaksanaan dan banyak problem yang ada.

Hal itu ia ungkapkan saat diwawancarai oleh wartawan Fakta Banten di Sekretariat Kafilah MTQ Kota Cilegon, di Hotel Jayakarta, Anyer, Banten, Selasa (29/11/2022).

“Saya rasa penyelenggaraan MTQ pada kali ini, panitia penyelenggara terkesan belum siap karena banyak sekali problem yang disebabkan oleh ketidaksiapan dari panitia penyelenggara,” kata Abdullah Syarif selaku Ketua LPTQ Kota Cilegon.

Problematika yang dimaksud adalah adanya ketidaksesuaian antara pelaksanaan perlombaan dengan juknis atau ketentuan-ketentuan yang ada.

“Harusnya panitia penyelenggara menghargai ketentuan-ketentuan yang telah disepakati, baik itu terkait batas waktu pendaftaran dan seperti yang kami temukan langsung dilapangan,” jelasnya.

Loading...

Ia mengungkapkan bahwa dirinya menemukan adanya ketidaksesuaian antara ketentuan yang berlaku dengan apa yang ada di lapangan. Abdullah Syarif memberikan contoh salah satu temuan yang ada di Cabang Perlombaan Hafalan Hadits Golongan 500 Hadits tanpa sanad.

“Seperti tadi yang kita temukan di lapangan salah satunya peserta 001 belum hadir akhirnya langsung yang dipanggil 002 tetapi kemudian 001 itu ditampilkan di akhir yang mestinya apabila tiga kali dipanggil 001 tidak ada atau tidak hadir maka digugurkan, artinya ini dianggap sebagai salah satu kekurangan dari komitmen panitia penyelenggara,” tegas Abdullah Syarif.

Namun ia menambahkan, bahwasanya dirinya belum meminta konfirmasi terkait hal tersebut kepada panitia penyelenggara, tapi ia menegaskan terjadinya ketidaksesuaian aturan itu karena ketidaksiapan dari panitia.

“Tapi kita belum klarifikasi ke panitia, tetapi bisa munculnya demikian itu karena seperti ketidaksiapan penyelenggaraan,” pungkasnya.

Ia juga menilai, kegiatan MTQ pada tahun ini sangat jauh dari tujuan MTQ yang dimana guna menyiarkan syiar Islam, namun terkesan senyap dan tertutup dari masyarakat.

“Gaungnya penyelenggaraan MTQ ini sangat kurang sekali, sehingga masyarakat tidak bisa merasakan adanya kegiatan MTQ ini sebagai syiar agama Islam, ya saya mohon agar lebih lebih lagi sosialisasinya lah, dan publikasinya, kalau ada event atau kegiatan seperti ini kan juga terkesan panitianya tidak siap,” tuturnya. (*/Hery)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien