TANGERANG – Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mencatat, pada periode 29 Juli-04 Agustus 2022, di wilayah Banten dan sekitarnya telah terjadi gempabumi tektonik sebanyak 16 kejadian.
Menurutnya, demikian lebih tinggi 7% frekuensi kejadiannya dengan periode 22-28 Juli 2022 yaitu 15 kejadian gempabumi.
“Sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Austiralia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat,” katanya dalam keterangan tertulis, pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Dikatakannya, gempa bumi dengan kekuatan 3 ≤ M < 5 dominan terjadi yaitu sebesar 81% atau 13 kejadian, gempa bumi dengan kekuatan M < 3 yaitu sebesar 19% atau 3 kejadian, dan tidak ada kejadian gempabumi dengan kekuatan M ≥ 5.
“Berdasarkan kedalamannya, gempabumi pada periode tersebut yang termasuk gempa bumi dangkal (h<60 km) sebesar 87% (14 kejadian), gempabumi menengah (60 km ≤ h < 300 km) sebesar 13% (2 kejadian) dan tidak ada kejadian gempabumi dalam (h ≥ 300),” terangnya.
Dari 16 gempabumi yang terjadi lanjutnya, tidak ada kejadian yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten. (*/Faqih)
