Pererat Silaturahmi, Danrem 064/Maulana Yusuf Temui SMSI dan PWI Banten di Journalist Boarding School
CILEGON – Komandan Korem atau Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus melakukan kunjungan ke Journalist Boarding School di Lingkungan Krotek, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Cilegon, Rabu, (28/8/2024).
Danrem yang didampingi oleh Kepala Seksi Personel Korem 064/Maulana Yusuf Kolonel Inf Eko Wardono disambut oleh Ketua Serikat Media Siber Indonesia atau SMSI Pusat Firdaus, Ketua SMSI Banten Lesman Bangun, Ketua SPS Banten Wiri Astuti, serta Ketua Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI Banten Rian Nopandra.
Kehadiran Danrem di Journalist Boarding School bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara TNI dengan insan pers di Banten.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas peluang program yang mungkin saja bisa disinergikan antara Korem, SMSI, dan PWI Banten.
Dalam diskusi tersebut, Ketua SMSI Pusat Firdaus terlebih dahulu menjelaskan sejarah berdirinya SMSI dan Journalist Boarding School kepada Danrem.
“Journalist Boarding School sudah lama digagas dan muncul gagasan itu sejak 7 tahun lalu dan terealisasi pada 2019 saat saya masih menjabat sebagai Ketua PWI Banten di periode kedua,” katanya.
Lebih lanjut, Firdaus mengatakan jika kehadiran Journalist Boarding School pada awalnya diharapkan bisa menjawab tantangan era milenial dengan konsep pelatihan yang mengkombinasikan nilai religius dan nilai-nilai lokal.
“Kami mengkonsep, pelatihan yang diselenggarakan meliputi, 6M yaitu mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi,” ujarnya.
“Kemudian desain grafis untuk media atau sarana tercetak, photoshop, digital marketing hingga mengelola medsos menjadi sumber pendapatan, membuat blog atau website dan beberapa keterampilan umum lainya,” sambung Firdaus.
Untuk materi-materi umum, lanjut Firdaus, diberikan bagi seluruh peserta lulusan SMA maupun perguruan tinggi.
“Pada tahap pengkonsentrasian, materinya berbeda. Untuk sarjana kita kosentrasikan pada jurnalistik profetik
(bagian dari kelompok penyeru, untuk kepentingan publik) dan kepemimpinan, sementara peserta tamatan SMA, kita kosentrasikan pada penguasaan keterampilan media digital seperti desain web, pengelolaan medsos, dan digital marketing,” ucapnya.
Soal SMSI, Firdaus menyebut SMSI lahir di Banten dan menjadi naungan bagi perusahaan media siber di Banten yang kemudian keberadaannya merambah ke beberapa tempat di Pulau Jawa, sebagian Sumatera dan Sulawesi.
Sementara itu, Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus memberikan apresiasi atas keberadaan Journalist Boarding School.
Menurutnya, Keberadaan Journalist Boarding School bisa meregenerasi para jurnalis sehingga mampu membantu mewujudkan visi indonesia emas di 2045 mendatang.
Fierman menyebut dirinya berharap bisa mengirim jurnalis yang bertugas di wilayah kerjanya untuk mengikuti pelatihan di Journalist Boarding School.
“Ada beberapa wartawan internal yang meliput setiap kegiatan kami. Kami ingin ada regenerasi ke depannya.
Meregenerasi itu sebenarnya tidak hanya menurunkan ilmunya saja tapi lebih dari itu harus bisa mengestafetkan peran dan posisi dari senior kepada juniornya. Seperti saya, tidak akan selamanya berada di posisi sekarang. Saya akan mengalami pensiun dan harus ada pengganti yang lebih baik,” ujarnya.
Artinya, lanjut Fierman, dalam hal jurnalistik pun harus bisa menciptakan kualitas generasi yang lebih baik.
“Jadi kalau menulis berita itu sudah tidak lagi soal bagaimana kegiatan itu berlangsung tapi lebih dalam lagi. Bagaimana seorang jurnalis bisa menjadi agen perubahan yang memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat tentang sesuatu yang diliput,” tuturnya.
Fierman mengungkapkan, persoalan visi Indonesia emas pada 2045 mendatang itu sebenarnya sudah pernah dialami Banten pada abad 16.
“Di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten bisa sejajar dengan negara-negara asing bahkan Banten bisa menjadi pusat percontohan perdagangan,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Fierman menyebut pada masa kejayaan Kesultanan Banten juga telah dikenal teknologi bagaiman menyuling air laut menjadi air tawar yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari rakyat Banten pada masa itu.
“Kita memang tidak tau bagaimana bisa hal itu dilakukan (menyuling air laut jadi air tawar) tapi kenyataan dari beberapa penemuan situs terdapat pipa yang terhubung ke penampungan yang keduanya merupakan perangkat untuk menyuling air laut,” katanya.
“Hal itu, membuktikan bahwa pemikiran itu sangat penting dalam proses regenerasi,” imbuh Fierman.
Diketahui, hadir dalam kegiatan kunjungan Danrem 064/Maulana Yusuf ke Journalist Boarding School, pengurus SMSI Kota Cilegon dan Pengurus PWI Kota CIlegon serta beberapa wartawan yang bertugas di Kota Cilegon dan Kota
Serang. (*/Red)