SERANG – Direktur Reserse Tindak Pidana Khusus (Direskrimsus) Polda Banten Kompol Abdul Karim, dan Kabid Humas Polda Banten, AKBP Whisnu Caraka, bertemu dengan perwakilan insan pers dari unsur organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kota Cilegon, Senin (30/7/2018).
Dalam pertemuan di ruang Direskrimsus Polda Banten ini, insan pers dan jajaran kepolisian di Polda Banten bersepakat untuk melawan dan memerangi bahaya laten korupsi yang selama ini menjadi musuh bersama.
Kepolisian mengaku mendukung penuh peran jurnalis dan media, dan siap memperkuat posisi pers dalam upaya pengungkapan kasus-kasus korupsi yang terjadi.
“Penanganan tindak pidana korupsi ini polisi tidak mampu bisa bekerja sendiri tanpa ada masyarakat luas terutama peran media, kami berharap kedepannya kita bisa bersama-sama mendukung proses penegakan hukum,” ujar Abdul Karim, Senin (30/7/2018).
Terutama di Kota Cilegon yang menjadi wilayah dengan keberadaan industri strategis, dan juga proyek-proyek nasional yang dikerjakan oleh BUMN. Diketahui ini perlu adanya pengawasan yang maksimal oleh penegak hukum dan juga masyarakat, karena rentan adanya penyelewengan, yang berpotensi bisa merugikan keuangan negara dalam jumlah besar.
“Media ini yang bisa mengawal, media ini yang bisa memberikan informasi, polisi tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa tanpa ada masukkan-masukan kepada kita, koreksi kepada kita,” imbuhnya.
Sebelumnya, diberitakan tentang adanya penyelewengan pengerjaan di salah satu proyek milik BUMN di Suralaya Merak.
Bahkan menurut informasi, tak hanya proyek di Suralaya, dugaan korupsi di Kota Cilegon terutama di wilayah BUMN juga saat ini tengah menjadi sorotan Polda Banten karena berpotensi merugikan keuangan negara dengan nominal yang fantastis. (*/Yosep)
