SERANG – Anggota DPRD Banten, Gembong R Sumedi buka suara jelang hari ulang tahun (HUT) Provinsi Banten ke-23 yang jatuh pada Rabu (4/10/2023). Menurutnya, Banten masih menyisakan beragam permasalahan hingga saat ini.
“Pertama, Banten masih belum terlepas dari permasalahan kebutuhan dasarnya. Sektor Pendidikan dan Kesehatan sudah mulai membaik, meskipun masih perlu perhatian, terutama pembangunan sekolah di wilayah selatan yang masih harus dituntaskan,” ujar Gembong kepada wartawan pada Selasa, (3/10/2023).
Ketua DPW PKS Banten ini juga menyinggung kaitan dengan pelayanan kesehatan. Di mana mata dia, Rumah Sakit Cilograng yang terletak di Kabupaten Lebak masih belum bisa beroperasi. Padahal sebutnya, masyarakat sangat membutuhkan.
“Yang lebih menyedihkan lagi daya beli masyarakat Banten yang haris mendapat perhatian karena masih tingginya angka pengangguran di Banten,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menilai Provinsi Banten masih belum bisa mengoptimalkan pendapatan daerah. Seperti pemanfaatan Waduk Sindangheula dan Banten Internasional Stadion (BIS) yang saat ini tidak kelas pemanfaatanya.
“Kedua, banyak potensi pendapatan yg blm maksimal dimanfkan. Pemanfaatan Waduk Sindangheula blm juga dilakukan, padahal PDAM di wilayah Serang dan Cilegon sangat membutuhkan air baku. Dan ini akan menjadi tambahan pendapatan bagi Pemprov. Kemudian BIS yang mestinya sudah bisa dimanfaatkan pihak tiga, masih belum diserahterimakan ke pemprov, karena belum sepenuhnya diselesaikan,” ungkapnya.
Kemudian kata dia, persoalan lingkungan hidup yang juga masih perlu perhatian bersama. Sebab, di Banten terdapat banyak pabrik dan kawasan industri yang masih tidak mempunyai IPAL Komunal.
“Dengan banyaknya pabrik di wilayah Banten ini maka isu lingkungan menjadi hal yang perlu mendapatkan pergatian ke depan. Kawasan Industri sebesar modern saja belum memiliki IPAL Komunal, sehingga akan menjadi masalah besar dikemudian hari. Belum buang emisi dari PLTA dan industri baja yang berada di wilayah Banten juga memberikan kontribusi terhadap pencemaran lingkungan,” bebernya.
Ia berharap sejumlah persoalan-persoalan itu bisa segera ditangani, untuk kemajuan Provinsi Banten ke depan. (*/Faqih)
