Proyek Jembatan Tanara dan Kemayungan Makan Biaya Rp16,1 Miliar
SERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meresmikan Jembatan Tanara dan Jembatan Kemayungan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Banten, Kota Serang, Jumat, (2/2/2024).
Proyek jembatan Tanara yang terletak di ruas jalan Pontang-Kronjo menggunakan konstruksi rangka baja sepanjang 30,00 meter dengan lebar 7,00 meter. Jembatan tersebut menghabiskan anggaran Rp12,5 miliar.
Jembatan Tanara merupakan akses penghubung antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, untuk pembangunan jembatan Kemayungan yang ada di ruas jalan Banten Lama-Pontang yaitu menggunakan konstruksi voided slab sepanjang 17,00 meter dengan lebar 6,50 meter.
Jembatan ini dibangun untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam berlalu lintas, serta diharapkan bisa meminimalisir kecelakan.
Jembatan yang menghubungkan antara Kabupaten Serang dengan Kota Serang ini memakan anggaran sekitar Rp3,6 miliar.
Jika diakumulasi, kedua jembatan milik Pemprov Banten ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp16,1 miliar.
Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan mengungkapkan, jembatan Tanara dan Kemayungan awalnya dibangun sejak puluhan tahun lalu.
“Jembatan Tanara yang dibangun pada 2004 yang lebarnya 4,5 meter cukup mengganggu mobilitas. Tidak bisa dua jalur. Hal sama juga di Jembatan Kemayungan yang dibangun pada 1979,” katanya.
Menurutnya, jembatan tersebut dapat menopang mobilitas perekonomian masyarakat.
“Jembatan Tanara dan jembatan Kemayungan menopang mobilitas masyarakat pantai utara (Pantura). Untuk akses wisata ke Banten Lama dari Tangerang, jalur distribusi hasil pertanian dan perikanan, hingga menopang mobilitas para pekerja pada kawasan industri di wilayah Tangerang dan Serang,” terang Arlan. (*/Faqih)