TANGERANG – Ratusan ibu-ibu pimpinan Majelis Taklim di Kota Tangerang mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Deklarasi dukungan dilakukan di Rumah Makan Kenjang, Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis 14 November 2024.
Pembacaan naskah deklarasi dipimpin oleh Hj. Hodijah, Ia mengatakan, ustadzah pimpinan Majelis Taklim di Kota Tangerang juga siap memenangkan Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
“Seluruh ustadzah pimpinan Majelis Taklim se-Kota Tangerang, kami siap mendukung dan memenangkan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk menjadi Gubernur Banten,” ucapnya.
Panitia acara, Hj. Yayah Suriah mengajak seluruh ibu ibu Majelis Taklim yang hadir untuk mendoakan Andra Soni-Dimyati menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
“Kita doakan Bapak (Andra Soni) panjang umurnya, semua hajat di kobul, segala cita citanya dan disehatkan oleh Allah SWT, Amin,” katanya.
Dia menegaskan kedatangan ratusan para ibu-ibu Majelis Taklim se-Kota Tangerang sudah memiliki satu visi dan satu tujuan, untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati Natakusumah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
“Kita akan menangkan bapak Andra Soni pada tanggal 27 November 2024,” jelasnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Andra Soni menyampaikan terima kasih atas dukungan tersebut. Ia mengaku akan menjaga amanah masyarakat jika terpilih menjadi Gubernur Banten.
“Terima kasih atas dukungan ini. Semoga langkah kita bersama membawa kebaikan untuk Banten kedepan,” ucapnya.
Kata Andra, pemimpin Banten kedepan harus adil terhadap seluruh masyarakat, tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Untuk itu, pembangunan Banten kedepan harus lebih merata. Ia optimis ini bisa terlaksana dengan catatan tidak korupsi.
“Banten itu harus merata pembangunnnya, tapi semua itu baru bisa tercapai kalau pemerintahannya tidak korupsi,” katanya.
Menurutnya, tidak akan pernah ada pemerintahan yang berhasil jika masih ada praktik korupsi.
“Korupsi bukan hal sederhana, dampak korupsi itu benar-benar sangat sistematis dan merusak,” ucapnya.
Ketua DPRD Banten periode 2019-2024 ini mengungkap, sejumlah masalah Banten yang akan menjadi perhatiannya untuk diselesaikan. Pertama, masalah kemiskinan Banten yang menduduki posisi kelima tertinggi di Pulau Jawa. Kemiskinan muncul akibat masalah berikutnya yaitu pengangguran Banten yang juga masih tinggi.
“Kenapa ada pengangguran, ini ada karena masalah lainnya yaitu masalah SDM. Rata-rata lama sekolah warga Banten masih kelas 3 SMP, kalau rata-rata SMP wajar kalau ngelamar pekerjaan kalah bersaing sama lulusan SMA,” ucapnya.
Untuk itu dirinya menggagas program sekolah gratis SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta. Selain peningkatan SDM, program ini juga akan berdampak pada penekanan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Seperti kita ketahui pendidikan upaya manusia untuk lepas dari kebodohan, lepas dari kemiskinan. Betul SMA/SMK negeri sudah gratis, kita beruntung. Nanti kami akan perluas sampai yang swasta juga bisa digratiskan,” jelasnya.***