Selama Pandemi, Ekonomi Banten Terpuruk Se-Pulau Jawa

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Selama pandemi Covid-19 menghantam wilayah Banten, sektor ekonomi mengalami dampak negatif yang cukup signifikan. Bahkan dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tercatat, ekonomi Banten terpuruk se-Pulau Jawa.

“Benar seluruh pulau Jawa terdampak pandemi, hal ini ditandai selama tahun 2020 tidak ada yang tumbuh positif. Paling dalam di Banten,” kata Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana kepada Fakta Banten, Jumat (5/2/2021).

Menurut Adhi, Banten mengalami keterpurukan ekonomi lantaran Provinsi Banten menjadi daerah industri dan orientasi ekspor, sehingga berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Pijat Refleksi

“Provinsi Jawa Barat, Jateng dan Jatim juga negatif tetapi tidak sedalam Banten karena mereka mengandalkan sektor pertanian yang tidak terlalu terpengaruh pandemi,” katanya.

Dalam data BPS Banten, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) se-Pulau Jawa pada tahun 2020, Provinsi Banten mengalami minus yang paling tinggi dibanding dengan provinsi lainnya yakni mencapai -3,38, disusul oleh Yogyakarta -2,69, Jawa Tengah -2,65, Jawa Barat -2,44, Jawa Timur, -2,39, dan Jakarta -2,36.

Diberitakan sebelumnya, BPS Banten merilis, ekonomi Banten tahun 2020 turun 3,38 persen, dibanding capaian tahun 2019 yang tumbuh 5,29 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,14 persen.

Adhi Wiriana mengatakan, perekonomian Banten tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 626,44 triliun dan PDRB Perkapita mencapai Rp 47,6 juta atau US$ 3.270,13. (*/Faqih)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien