Tarif Naik, Manajemen Tol Tangerang-Merak Membiarkan Truk ODOL Parkir Sembarangan yang Membahayakan Pengguna Jalan

Hut bhayangkara

 

CILEGON – Tarif Tol Tangerang-Merak yang mengalami kenaikan dan diberlakukan pada tanggal 3 Januari 2023, ternyata dinilai tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh manajemen pengelola jalan tol tersebut, dalam hal ini adalah Astra Infra Tol Tangerang-Merak (Tamer).

Dari pantauan Fakta Banten, ruas jalan tol Tamer hingga kini masih merupakan jalur bebas bagi lalu-lintas Truk-truk ODOL atau Over Dimensi dan Over Loading.

Hal tersebut tentu membahayakan bagi pengguna tol lainnya.

Bahkan terpantau Senin (9/1/2023), sejumlah truk ODOL bermuatan pasir basah, dengan bebasnya parkir di bahu ruas jalan tol.

Para sopir sengaja meminggirkan kendaraannya untuk mengeringkan pasir yang diangkut dalam kondisi basah.

Pemandangan truk-truk ODOL terparkir ini bisa dengan mudah kita saksikan di setiap ruas jalan dekat Gerbang Tol, mulai dari Pintu Tol Cilegon Timur, hingga Tol Balaraja.

Tidak ada petugas tol yang menegur atau melarang masuk ruas jalan tol kepada truk-truk ODOL tersebut.

Kondisi pelayanan buruk Tol Tangerang-Merak seperti ini bahkan dinilai oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah berlangsung sangat lama.

Padahal hal tersebut melanggar PP Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, dan juga Undang-undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yang mengatur kendaraan yang bersifat ODOL agar dilarang beroperasi.

Loading...

Manajemen Astra Infra Tol Tamer terkesan abai dalam hal pelayanan dan keselamatan pengguna jalan tol.

Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten GS Ashok Kumar, bahkan menyebut kondisi ruas Tol Tamer yang terlihat seperti jalanan kampung.

Kenaikan tarif tol tidak berbanding lurus dengan pelayanan. Bahkan selama ini terkesan dibiarkan, banyak sekali lubang-lubang yang ada di jalan Tol Tangerang-Merak, dan kondisi jalan yang bergelombang.

“Ini gimana ini pihak pengelola Tol, harga dinaikkan tapi mutu dan kualitas tidak dijaga. Harga dinaikkan tapi fasilitas dibiarkan rusak saja seperti ini. Tolong lah berikan perhatian penuh, karena kami disini bayar juga,” kata Ashok Kumar melalui video yang terdapat suara Ashok Kumar, menyuarakan keluh kesahnya kepada pihak Astra Infra Tol Tangerang-Merak.

Ashok Kumar menambahkan, apabila pelayanan dan kualitas jalan tidak segera diperbaiki, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah kecelakaan dan menyebabkan hilangnya nyawa pengguna jalan.

“Ini jalan bergelombang seperti ini, dan berlubang, kami bertaruh nyawa disini, lihat aja tuh bergelombang, bisa-bisa terbalik ini mobil,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai kualitas jalan yang buruk, berlubang dan banyaknya Truk ODOL yang beroperasi dan parkir sembarangan di bahu jalan tol, Uswatun Hasanah selaku Kepala Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Astra Tol Tangerang-Merak belum menjawab secara jelas.

Ia hanya menjawab pertanyaan terkait himbauan Ombudsman RI Perwakilan Banten terkait penanganan perbaikan jalan dan penambahan jalan yang harus segera dipercepat.

“Kritikan tersebut sangat baik sekali, karena akan memacu kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kedepan,” ujar Uswatun via pesan WhatsApp.

Kendati jelas fakta-fakta bahwa terjadi pembiaran truk-truk ODOL beroperasi di ruas Tol Tamer, Uswatun menyatakan hanya bisa memberikan himbauan.

“Dan kami berharap juga ada kerjasama antar pihak termasuk pengguna jalan untuk sama-sama menjaga fasilitas publik jalan tol ini agar tetap terjaga kualitasnya,” kata Uswatun Hasanah. (*/Hery)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien