Terkait Politik Identitas, Pengamat Ini Minta Banten Jangan Dibuat Gaduh

 

SERANG – Dukungan Menparekraf Sandiaga Uno di Banten untuk menjadi presiden 2024 telah menuai reaksi dari berbagai pihak.

Sebelumnya Ketua umum Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief yang diundang untuk mengisi tausyiah telah membantah dirinya memberikan dukungan kepada Sandiaga Uno untuk menjadi presiden 2024 pada acara tersebut.

Baru-baru ini juga pengamat politik Uday Suhada menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Sandiaga Uno. Ia menyebut kini telah menimbulkan keresahan.

Uday menganggap Sandi kembali mengunakan politik identitas dengan memanfaatkan ulama dan tokoh agama di Banten untuk kepentingan politiknya.

“Praktek politik identitas itu sangat berbahaya dan berpotensi memecah belah umat. Pola yang dilakukan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu di Banten justru menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya, pada Kamis, 2 Juni 2022.

Uday mengatakan, politik identitas itu pendekatannya tidak kritis dan irasional, cenderung emosional, dan malah sangat berpotensi memecah belah umat.

“Jadi, sudahilah berpolitik dengan cara yang justru akan mengurangi kualitas demokrasi,” cetus Uday.

Direktur Eksekutif Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik (ALIPP) ini mengatakan, permainan politik identitas yang dilakukan Sandi di Banten akan membuat umat islam terbelah.

“Memanfaatkan ulama Banten untuk kepentingan politik, ini sangat berbahaya. Sebab umat islam terancam terpecah-belah hanya untuk kepentingan kekuasaan yang menjadi ambisi Sandi,” ujarnya

Uday mengingatkan kepada Sandi untuk tidak membuat gaduh dan resah masyarakat di Banten.

“Jadi janganlah bikin gaduh di Banten. Sebab sekarang umat Islam di Banten menjadi resah akibat ijtima sebagian ulama Banten yang dimobilisasi itu,” tegas Uday. (*/Faqih)

Honda