SERANG – Masih ramainya pembahasan isu akan terjadinya Gempa Megathrust di masyarakat, menuai kekhawatiran di kalangan pegiat usaha pariwisata di Banten.
Pasalnya, BMKG terus menerus membahas isu tersebut dan bahkan memperingatkan soal Gempa Megathrust itu yang hanya tinggal tunggu waktu.
Meski begitu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyatakan pihaknya tidak dapat memastikan kapan gempa Megathrust Selat Sunda itu akan terjadi.
Merespon hal tersebut, Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten GS Ashok Kumar, nampak kesal dengan sering munculnya pernyataan-pernyataan dari BMKG.
“Sangat tidak pantas tutur kata Kepala BMKG, megathrust tinggal tunggu waktu, sudah melebihi melampaui Allah SWT,” ucap Ashok dalam keterangannya, Minggu, (22/9/2024).
Menurutnya, jika memang sudah genting, Ashok meminta agar seluruh masyarakat yang berdomisili di sepanjang pantai agar segera dievakuasi agar terhindar dari efek buruk bencana tersebut.
“Bila wisatawan bisa ditunda kunjungannya, jadi prioritaskan masyarakat,” tambahnya.
Kekesalan Ashok ini bukan tanpa alasan, terungkap bahwa isu Gempa Megathrust yang sering dilontarkan oleh BMKG berdampak buruk bagi banyak sektor ekonomi.
Dirinya berharap, agar isu Gempa Megathrust Selat Sunda yang dilemparkan oleh BMKG tidak memperburuk kondisi pariwisata di Banten khususnya di kawasan pantai.
“Covid saja kami bisa nahan diri tidak menerima wisatawan. Padahal sampai detik dan jam ini, negara belum punya alat ukur gempa,” tandas Ashok.
Ashok berharap, hasil penelitian yang dilakukan oleh BMKG, tidak dibuat mainan untuk menakuti masyarakat yang berimbas sepinya kunjungan wisatawan di Banten.
“BMKG harusnya tingkatkan kordinasi dengan Forkopimda. Bukan expose penelitian sepihak tanpa memikirkan resikonya,” bebernya.
Kalaupun memang hasil penelitian tersebut sudah pasti terjadi, Ashok meminta agar BMKG menyampaikan kapan bencana tersebut akan terjadi agar masyarakat bersiap dan tidak menimbulkan keresahan.
“Kapan akan kejadian konkrit waktu dan harinya, ayo sebutkan. Kami tantang BMKG kepastian hari tanggal dan jam,” tantangnya. (*/Ika)